Ukraina dan Rusia setelah perang berkecamuk 5 bulan, Presiden Jokowi membawa misi perdamaian yang sungguh luar biasa.
Menjadi presiden Asia pertama yang mengunjungiGaya diplomasi Jokowi ini pun terbilang unik. Dan menurut beberapa kalangan gaya diplomasi Jokowi adalah diplomasi Wong Ndeso sebagaimana disampaikan Muhamad Fahran, anggota DPR RI komis I dari fraksi partai Nasdem.
Menurutnya, diplomasi yang dilakukan Presiden saat ini adalah diplomasi Wong Ndeso, dimana presiden menunjukkan keberaniannya dalam kesederhanaannya dirinya untuk datang ke daerah konflik dan bertemu pemimpin kedua negara. Sehingga kedua pemimpin pun nantinya berani datang ke Indonesia untuk menghadiri KTT G 20 di Bali pada bulan November nanti.
Filosofi diplomasi Wong Ndeso, kalau anda tidak berani datang ke Indonesia, saya yang akan datang kepada kalian. Kira-kira begitulah gambaran diplomasi wong ndesa yang dipaparkan oleh Fahran.
Lawatan penuh keberanian Presiden Jokowi ini merupakan rangkaian dari empat kunjungan kenegaraan yang dilakukannya, yaitu menghadiri Pertemuan G7 di Jerman, selanjutnya menjalankan misi perdamaian di Ukraina dan Rusia. Setelah itu akan melakukan kunjungan bilateral ke Uni Emirat Arab untuk membicarakan kelanjutan kerja sama dengan UEA dalam bidang ekonomi dan investasi.
Kita tahu, Indonesia merupakan salah negara yang turut mengecam invasi ke Ukraina. Walaupun mengutuk serangan Rusia ke Ukraina namun Indonesia menolak memberikan bantuan senjata ke Ukraina.
Indonesia mencintai perdamaian dan membenci perang. Karena itu bila kita turut mengirim senjata ke Ukraina berarti kita ikut terlibat dalam perang.
Jutaan orang kaget dengan keberanian dan mental Presiden Jokowi menjalankan misinya ini. Bahkan seluruh pemimpin dunia memberi pujian kepada Presiden Jokowi.
Ketika menjalankan misinya ini, presiden Jokowi sedang menjalankan semangat Bung Karno, yaitu menjalankan misi mendamaikan dunia.
Dialog dengan kedua pemimpin yang bertikai ini merupakan langkah strategis guna menciptakan perdamaian dunia.
Di samping itu, dialog ini merupakan cara untuk mencari solusi untuk tiga krisis besar yang tengah melanda dunia, yaitu krisis pangan, energi, dan inflasi yang sedang melanda dunia.
Ada satu kepentingan dunia yang sedang dibawa oleh Presiden Jokowi dalam lawatannya ke Ukraina dan Rusia. Kepentingan itu ialah kepentingan ekonomi.
Krisis pangan, energi, dan inflasi yang ada di depan mata, bukan saja menjadi ancaman untuk negara-negara berkembang tapi juga menjadi ancaman untuk negara-negara maju.
Konflik Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama 5 bulan ini telah menghabiskan banyak energi dan menimbulkan ketidakstabilan ekonomi dunia.
Posisi bargaining Indonesia terhadap Ukraina dan Indonesia sangatlah strategis. Sebab kita tidak memiliki kepentingan politik apa pun terhadap kedua negara yang berkonflik. Karena itu diplomasi yang sedang dilakukan oleh presiden Jokowi  mempunyai kredibilitasnya di situ.
Kita mempunyai posisi diplomasi yang baik untuk mewujudkan perdamaian kedua negara sebab menurut beberapa pengamat dunia internasional, perang ini semakin irasional. Rusia kehilangan tujuannya menginvasi Ukraina, begitu juga sebaliknya Ukraina pun tidak tahu apa tujuannya berperang selain menimbulkan korban jiwa yang semakin banyak.
Selain membawa misi bersama untuk pemulihan ekonomi, misi yang paling utama adalah menghentikan kekerasan dan peperangan.
Ukraina sangat penting bagi rantai pasokan pangan dunia. Karena itu stabilitas dan keamanan rantai pasokan pangan dunia dapat terjadi bila perang ini dapat diakhiri.
Selain itu sebagai presidensi G20, Indonesia tidak ingin tercatat dalam sejarah sebagai pemegang jabatan presidensi yang tidak melakukan apapun saat perekonomian dunia terdampak, terutama negara berkembang terkait supply chain pangan.
Sementara itu dalam pertemuan yang telah berlangsung di istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Â Zelensky mengatakan kunjungan Jokowi ini merupakan kunjungan bersejarah bagi Indonesia dan Ukraina.
Menurut presiden Ukraina ini, kehadiran Jokowi merupakan awal untuk memperkuat koalisi melawan perang, di samping juga untuk mengembalikan stabitilas dunia.
Presiden Jokowi juga secara langsung mengundang Zelensky untuk menghadiri pertemuan G20 yang akan berlangsung November mendatang.
Presiden Jokowi, menurut informasi telah terbang kembali ke Polandia untuk melanjutkan kunjungannya ke Rusia.
Semoga misi damai yang terus diupayakan ini menemui titik terangnya sehingga perdamaian dunia kembali kondusif. Dengan demikian, dunia yang sedang berada di ambang krisis multidimensi ini dapat terselamatkan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H