Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Aplikasi MyPertamina, Langkah Maju Menuju Sistematisasi Kontrol dan Pengawasan

8 Juni 2022   17:45 Diperbarui: 9 Juni 2022   02:07 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara beli Pertalite pakai Aplikasi MyPertamina (Dok.Pertamina via KOMPAS.com)

Dalam berbagai pemberitaan online, disebutkan bahwa konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti solar dan Pertalite diperkirakan akan melebihi kuota yang telah ditetapkan sampai akhir tahun. 

Ini mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang salah atau tidak beres. Belum lagi pemerintah harus menyiasati kembali APBN untuk hal yang tidak terduga seperti ini.

Konsumsi BBM subsidi yang melebihi kuota yang telah ditetapkan merupakan indikasi adanya salah urus. 

Apakah salah urus tersebut ada pada pemerintah sendiri? Masih menjadi sebuah pertanyaan besar. 

Apakah ada yang salah dalam hal kalkulasi? (sebuah hal yang agak mustahil sebab mereka yang menghitung konsumsi BBM subsidi sudah berdasarkan pada data). 

Atau bisa juga ada pada lemahnya pengawasan dan pengontrolan yang mengakibatkan terjadi penyelewengan di lapangan.

Yang terakhir ini memang sungguh dialami oleh pemerintah. Ada kesulitan dalam hal mengontrol dan mengawasi penggunaan BBM subsidi di lapangan. 

Sudah komitmen untuk melakukan kontrol yang komprehensif, tapi tetap saja terjadi kebocoran.

SPBU-SPBU nakal di daerah-daerah masih ada dan ini menjadi kendala dalam pengelolaan BBM bersubsidi sesuai dengan aturan yang berlaku. 

SPBU atau Pom Bensin nakal biasanya melakukan praktek-praktek tersebut dengan cara bermain mata dengan para "tukang tap minyak" (para penjual minyak eceran yang menggunakan botol-botol di pinggir-pinggir jalan) atau para pengusaha yang tidak mau membeli BBM non subsidi untuk usaha mereka melainkan menggunakan BBM subsidi. 

Dengan pemanfaatan dan penggunaan yang tidak tepat sasar ini menyebabkan terjadi over kuota BBM subsudi dari yang telah ditetapkan. 

Penyelewengan BBM subsidi untuk melayani kepentingan-kepentingan dari para invisible hand telah menyumbang bagi kelebihan BBM subsidi dari target tahunan.

Karena itu, rencana pemerintah menggunakan aplikasi MyPertamina perlu disambut baik.

Langkah ini untuk menjawabi permasalahan yang terjadi di lapangan agar kuota ini tidak jebol dan penerima BBM subsidi ini benar-benar tepat sasar. 

Dengan memakai aplikasi MyPertamina akan ada kemudahan dalam mengontrol tangan-tangan nakal yang coba bermain di air yang keruh dari BBM subsidi ini. 

Saya bisa membayangkan bahwa membeli BBM menggunakan aplikasi ini akan lebih praktis dan memudahkan. Asal cara penggunaan aplikasi ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat.

Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang benar sebelum menggunakan aplikasi ini.

Apalagi beberapa waktu lalu sudah keluar larangan untuk tidak bermain hp saat sedang mengisi bahan bakar karena dapat memicu percikan api dari sinyal hp.

Ada keuntungan pula, mungkin dengan cara ini, antrian panjang di Pom Bensin dapat dihindari. Ya, memang agak merepotkan sih untuk para pengguna pada awalnya tetapi melihat manfaafnya sangat besar, kenapa harus menunggu lama. 

Walaupun kita belum tahu pasti kapan diterapkan, namun jika dipercepat saya kira lebih baik. 

Memang sudah zamannya semua harus tersistematisasi agar semakin memudahkan pengontrolan terhadap berbagai penyelewengan yang terjadi saat ini. 

Di daerah kami, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau Pom Bensin (Pompa Bensin) yang menyediakan bahan bakar untuk kenderaan-kenderaan baik roda dua, roda empat dan seterusnya belum begitu banyak tetapi penyebarannya sudah cukup merata. 

Meski demikian, bahan bakar yang dijual di pinggir-pinggir jalan berjumlah ratusan. Hampir setiap beberapa meter selalu ada tempat jualan bahan bakar. 

BBM yang dijual merupakan BBM subsidi dari pemerintah. Dan Pom Bensin terutama yang dikelolah oleh swasta pada umumnya senang kalau BBM di Pom Bensin cepat habis. 

Sering terjadi antrian yang panjang karena terjadi kelangkaan BBM tetapi di pintu masuk Pom Bensin ada yang sedang menjual Pertalite atau Solar dalam botol atau jerigen. 

Biasanya ada razia dari pihak keamanan baik itu polisi maupun tentara di SPBU-SPBU tetapi itu tidak berlangsung lama.

Setelah razia atau penjagaan berakhir, praktek "tap minyak" kembali dilakukan. 

Para "tukang tap minyak" biasanya menggunakan sepeda motor dengan tangki-tangki yang telah dimodifikasi menjadi lebih besar untuk menampung minyak yang lebih banyak.

Satu hari mereka bisa bolak-balik di pertamina hingga 4 sampai 5 kali. Dan para petugas yang sudah mengenal para tukang tap minyak ini lebih mengutamakan mereka dari pada kenderaan-kenderaan lain yang lebih membutuhkan. 

Bayangkan saja kalau setiap hari satu orang saja dapat membeli 200 liter BBM subsidi, berapa ratus liter BBM subsidi yang akan hilang percuma bila ada sekitar ratusan orang melakukan hal yang sama.

Sudah dilakukan penertiban, tetapi setelah selasai razia atau penertiban mereka kembali melakukan praktek yang sama. 

Selain itu, kadang-kadang mereka yang tidak masuk kategori penikmat BBM subsidi pun memakai BBM jenis ini terutama bagi para pengusaha "nakal". 

Dengan menggunakan aplikasi Mypertamina, kontrol terhadap praktek-praktek tidak sehat di atas mudah-mudahan dapat teratasi. 

Pada mulanya mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pengguna. Namun saya yakin benar itu tidak akan berlangsung lama. 

Setelah masyarakat terbiasa dengan sistem ini, maka semuanya akan kembali berjalan normal. 

Menurut anggota komite Badan Pengatur Hilir dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman sebagaimana dilansir dari Kompas.com pembelian dengan sistem digitalisasi MyPertamina akan efektif sebab para pengguna BBM lebih mudah dikontrol sehingga tidak bisa mengisi berulang. 

Menurut dia, Pertamina harus menempuh langkah ini agar penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi yaitu Solar dan Pertalite bisa tepat sasar. 

Meski kita masih harus menunggu penggodokan payung hukum yang memayungi penggunaan aplikasi MyPertamina namun harapannya aplikasi ini segera digunakan agar subsidi BBM yang peruntukannya bagi masyarakat tidak mampu benar-benar sampai pada sasarannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun