koruptor. Sebab saat ini bangsa ini masih terlalu bertenggang rasa dengan para pencuri berdasi ini.
Bangsa kita barangkali membutuhkan hukuman mati untuk menghukum paraBila terus seperti ini, sampai kapan pun kita tidak akan pernah terbebas dari korupsi. Apalagi perilaku dan mental para pejabat publik saat ini masih tidak karuan-karuan.
Tidak heran pula apabila negara kita sering disebut sebagai surganya para pencuri uang rakyat.
Kita tahu bersama bahwa atas dalih kemaslahatan umum, banyak dana dari APBN digelontorkan ke kementerian-kementerian untuk bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat lewat program-program unggulan mereka.
Namun kenyataan sungguh disayangkan. Selalu saja dana-dana itu dikorup demi kepentingan pribadi untuk memuaskan hasrat mereka.
Beberapa kementerian dan lembaga menjadi tempat "basah" bagi para pejabat korup.
Sebut saja kementerian Agama. Kementerian yang tugasnya mengatur dan mengurus agama-agama juga menjadi tempat empuk bagi para pejabatnya.
Masih jelas bagaimana dana haji dikorup oleh orang yang mengepalai Kementerian ini.
Kementerian sosial pun merupakan tempat yang penuh susu dan madu bagi para pejabat korup.
Kita masih ingat jelas bagaimana dana Bansos yang peruntukannya bagi rakyat miskin, masih ditilap juga oleh Pak Menteri Julian Batubara.
Sebenarnya pada jaman Gus Dur departemen sosial (sekarang Kemensos) sudah dihapus. Sebabnya, menurut Presiden RI ke-4 itu, departemen tersebut telah menjadi tempat para koruptor melancarkan aksi mereka.