Awalnya memang ada banyak nama yang muncul terutama yang diusulkan oleh DPC-DPC partai yang ada di daerah. Kemudian dari nama-nama tersebut akhirnya mengerucut menjadi 3 nama saja.
Tiga nama itu adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Erick Thohir.
Meski demikian belakangan muncul juga nama Panglima TNI Andika Perkasa.
Dari empat nama ini, dalam survei-survei yang dilakukan lembaga survei nama Erick hilang. Walaupun demikian, dalam beberapa survei dikemukakan bahwa Erick mempunyai tempat tersendiri di hati para pemilih mileneal.
Banyak berita online menyajikan kepada kita beberapa hasil survei teranyar tentang nama-nama ini.
Misalnya, dari survei Charta Politika yang dilakukan pada 10-17 April kali lalu menempatkan Ganjar di tempat teratas dengan persentase sebagai berikut : Ganjar Pranowo 26,6 %, Anies Baswedan 19, 7 %, dan Andika Perkasa 0,7 %.
Lembaga survei Populi Center yang dirilis pada Minggu 24/4 juga menyajikan data yang memperlihatkan Ganjar sementara mengungguli Anies dan Andika, yaitu 24,0 %. Anies Baswedan menurut survei ini hanya memperoleh 12,1 %, sedangkan Andika Perkasa 1,4 %.
Sementara itu dalam harian Republik. Co, dikatakan bahwa survei Indikator Politik Indonesia pada 14 hingga 19 April 2022 memang masih menempatkan tokoh-tokoh potensial seperti Prabowo Subanto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menjadi kandidat capres dan cawapres 2024.
Di sisi lain, publik memang sementara menganggap Ganjar sebagai orang yang pantas menggantikan Jokowi menahkodai Indonesia untuk periode selanjutnya.
Tetapi banyak kemungkinan masih bisa terjadi. Para analis dan juga pakar politik menilai banyak peluang dan juga banyak faktor yang bisa mengubah segala sesuatu ke depannya.
Namun kepantasan Ganjar itu masih terkendala dengan beberap kasus yang melibatkan sang gubernur.