Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa pada Jumat Agung Tidak ada Perayaan Ekaristi Melainkan Hanya Ibadat Peringatan?

15 April 2022   10:03 Diperbarui: 15 April 2022   10:10 2386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Kristiani merayakan Jumat Agung Hari ini, Jumat 15/4/2022. Sumber: pixabay.com

Upacara ibadat Jumat Agung mengingatkan umat Kristiani pada hari di mana Yesus rela menderita dan mati dengan penyaliban sebagai pengorbanan terakhir untuk dosa-dosa manusia.

Perayaan Jumat Agung cukup berbeda dengan Kamis Putih maupun nanti Minggu Paskah sebab ibadat peringatan sengsara dan wafat Yesus ini diperingati dalam suasana gereja diliputi keheningan dan hampir tanpa riasan.

Pada malam perayaan Kamis Putih altar dan tabernakel telah dikosongkan. Sakramen Maha Kudus ditahtakan di suatu tempat yang telah disiapkan di dalam gereja di mana umat berjaga sampai pagi dengan doa tuguran di depan Sakramen.

Semua dekorasi dan hiasan di dalam gereja dikosongkan bahkan altar tempat merayakan kurban misa pun dibiarkan polos tanpa kain penutup altar. Salib-salib di gereja semua ditutup kain berwarna ungu.

Dalam perayaan ibadat peringatan tersebut terdapat upacara penghormatan salib.

Upacara ini diawali dengan pembukaan penutup kain pada salib, kemudian dilanjutkan dengan upacara penghormatan salib yakni umat mencium salib di mana Yesus bergantung.

Kardinal Ignatius Suharyo yang adalah sekaligus Uskup Agung Jakarta kepada Kompas.com menjelaskan bahwa Jumat Agung disebut 'agung' sebab Yesus dijatuhi hukuman mati bukan karena Ia jahat, melainkan karena kasih kepada manusia sampai sehabis-habisnya.

Jumat Agung sendiri merupakan hari penebusan, dimana oleh dosa-dosa manusia Tuhan Yesus rela membiarkan diriNya yang Agung menanggung semua beban dosa itu.

Kisah sengsara yang diperingati mengingatkan kita akan penebusan paling Agung. Penebusan yang tanpa pamrih hanya karena Tuhan Yesua tidak menghendaki kebinasaan terjadi pada manusia.

Jumat Agung mengingatkan umat Kristiani akan hari di mana Yesus rela menderita dan mati dengan penyaliban sebagai pengorbanan terakhir untuk dosa-dosa manusia.

Sebuah peristiwa yang terjadi sekali untuk selama-lamanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun