Kematian Daffa Adzin Albasith, pelajar SMA berusia 18 tahun di Yogyakarta menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB pada Minggu (13/4/2022) saat korban bersama teman-temannya mencari makan sahur.
Mirisnya lagi, peristiwa itu terjadi di sebuah kota yang sejak dulu kita kenal sebagai kota pelajar.
Fenomena kenakalan remaja tersebut sekali lagi meninggalkan satu nokta hitam bagi dunia pendidikan kita.
Sebagai orang tua yang menaruh harapan besar bagi generasi muda, saya tergoda untuk kembali mempertanyakan pendidikan nilai dan moral bangsa ini.
Menurut saya, pasti ada sesuatu yang salah dengan pendidikan nilai dan moral yang selama ini kita ajarkan untuk anak-anak.Â
Kesalahan itu bisa saja ada di orang tua, bisa juga ada di sekolah, dan bisa juga ada di lingkungan masyarakat tempat anak-anak itu bertumbuh dan berkembang.
Fenomena ini di Yogyakarta dikenal dengan istilah klitih. Fenomena klitih ini kemudian menjadi perbincangan hangat di media sosial sebab kejadian serupa telah terjadi berulang-ulang kali.
Banyak orang lantas dibuat bertanya-tanya, apa sebenarnya klitih tersebut?
Kata klitih merupakan bahasa Jawa yang artinya keluyuran atau aktivitas mencari angin di luar rumah. Aktivitas ini tidak jelas dan bersifat santai sambil mencari barang bekas (khususnya di pasar Klitikan Yogyakarta).