Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dampak Perang Rusia - Ukraina Mulai Menggoncang Dunia

1 April 2022   15:19 Diperbarui: 1 April 2022   15:23 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Invasi Rusia ke Ukraina telah menimbulkan kerugian yang begitu besar bukan saja di kedua bela pihak melainkan untuk seluruh dunia secara global.

Beberapa kerugian yang diderita kedua bela pihak, baik dari pihak Rusia maupun Ukraina.


1. Korban jiwa

Dalam perang, korban jiwa sudah pasti. Para tentara yang berperang dari kedua bela pihak pasti berjatuhan. Namun dari sebuah peperangan korban tentara militer ini adalah sebuah keniscayaan dan tidak dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Dari pihak Rusia jelas ada korban yang berjatuhan terutama dari militer mereka. Rusia mengakui, 1.351 tentaranya tewas dalam invasinya ke Ukraina.

Sementara tentaranya yang mengalami luka-luka ada sekitar 3.825 orang.

Akibat invasi ini pula, 400.000 warganya telah dievakuasi dari Ukraina.

Sebaliknya, dari pihak Ukraina korban yang berjatuhan tidak saja berasal dari mikiter melainkan juga dari rakyat sipil.

Hal ini wajar sebab medan peperangan ada di Ukraina. Dan peribahasa lama ini sekali lagi benar, "dimana gajah berkelahi dengan gajah pelanduk pasti mati di tengah-tengah". Peribahasa ini mau menggambarkan apabila ada orang-orang berkedudukan tinggi berkelahi satu sama lain, maka yang menjadi korban adalah orang kecil. Bisa dibayangkan dalam situasi perang di Ukraina presiden Putin mewakili kepentingan Rusia dan Ukraina yang katanya mewakili kepentingan Amerika dan Barat yang berseteru, yang menjadi korban rakyat jelata yang tidak tahu apa-apa.

Estimasi korban jiwa yang dihimpun Reuters adalah 21 ribu jiwa. Sedangkan cedera non fatal sekitar 1,9 ribu jiwa.

Wali Kota Kiev Vitali Klitschko seperti yang dikutip dari Aljazeera, mengatakan kepada wartawan bahwa 264 warga sipil di kota itu tewas oleh serangan Rusia.

2. Harta benda

Peralatan militer yang pengadaannya bermilyar-milyar hancur hanya dalam sekejap. Tetapi itu wajar karena alutista itu diperuntukkan untuk perang.

Akan tetapi bagaimana dengan gedung-gedung yang jadi sasaran bombardir pasukan Rusia. Ukraina menjadi pihak yang sangat-sangat dirugikan.

Masih dari Reuters, bangunan yang hancur setidaknya ada 1,7 ribu bangunan. Diperkirakan kerusakan properti dalam invasi selama sebulan ini US$ 119 M.

3. Gelombang pengungsian

Sebanyak 10 juta jiwa mengungsi. Sasaran gelombang pengungsi ini menyasar ke negara-negara di sekitar atau berbatasan langsung Ukraina

Sementara itu secara global dampak peperangan ini mulai terasa

1. Harga BBM dunia mulai melonjak

Akibat perang yang sudah sebulan lebih ini, dunia mulai meradang. Harga BBM dunia melonjaknya. Seperti yang dilaporkan oleh Tempo harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei misalnya naik US$ 3,58 atau 3,4 persen menjadi US$ 107,82 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk pengiriman Mei naik 2,9 persen atau sekitar US$ 3,22 menjadi US$ 113,45 per barel di London ICE Futures Exchange.

Perdagangan global dengan Rusia menjadi terganggu karena sejumlah sanksi yang membuat negara itu terblokir dari sistem keuangan global sehingga tidak bisa mendapatkan akses pembiayaan.

Kondisi tersebut memicu kekhawatiran akan semakin terganggunya pasokan minyak dunia sebab berkurangnya pasokan dari Rusia.


2. Terganggunya Aktivitas Ekspor dan Impor sebabkan naiknya harga Pangan dunia.


Perang menyebabkan suplai komoditas dan logistik jadi terhambat. Hal ini disebabkan oleh sejumlah sanksi yang diterapkan kepada Rusia dari Amerika dan beberapa negara Barat. 

Terhambatnya aktivitas ekspor impor ini sadar tidak sadar telah memicu kenaikan harga komoditas dunia.

Timor Tengah akan mengalami kekurangan pangan akibat dari perang ini. Sebab kedua negara yang sedang bertikai merupakan eksportir komoditas penting bagi wilayah itu.

Karena itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken dalam lawatannya ke Aljazair baru-baru ini mengungkapkan bahwa perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina bisa membawa dampak mematikan bagi negara-negara Arab.

Ukraina saat ini merupakan sumber bahan pangan seperti gandum yang sangat penting bagi Timur Tengah. Sementara itu, Rusia juga merupakan supplier penting minyak dan gas.

Lembaga Pangan Dunia atau FAO bahkan menyebut bahwa kelangkaan pangan mungkin tak hanya dialami Timur Tengah melainkan juga Asia dan Afrika. Dalam laporannya, lembaga internasional itu juga menambahkan Rusia adalah produsen utama pupuk.

3. Pemulihan ekonomi pasca Covid jadi terhambat.


Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina akan menghambat pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19 di kawasan Eropa dan global.

Konflik seperti invasi dan peperangan memang dapat mengganggu stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini yang dikhawatirkan ini sekarang benar-benar terjadi.

Apalagi dunia belum benar-benar pulih dari pandemi covid-19. Sebab dikhawatirkan ketegangan antar kedua negara dapat memperburuk pemulihan ekonomi negara-negara dunia, memperburuk inflasi, dan meningkatkan ketidakpastian.

***

Inilah beberapa dampak yang timbul akibat perang yang belum berakhir ini. Mungkin rangkuman ini tidak menggambarkan data yang sesungguhnya namun setidaknya memberikan gambaran bahwa dunia ini sesungguhnya satu kesatuan.

Satu bagian sakit, semuanya akan merasakan dampaknya.

Dalam situasi ini jalan damai mutlak perlu diupayakan agar dunia bisa lekas pulih kembali. Bila tidak, jangan sampai situasi yang lebih buruk bisa menimpah manusia kalau perang sunia ke 3 meletus.

Saya kira perang dunia pertama dan kedua telah mengajarkan banyak hal untuk manusia terutama para penguasa dan pemimpin dunia yang masih haus akan kekuasaan dan selalu dikuasai oleh egoisme.

Salam Damai!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun