Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini 6 Tip dan 4 Pantangan Memilih Jurusan Kuliah bagi Generasi Z

11 Maret 2022   11:49 Diperbarui: 11 Maret 2022   18:06 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay via Pexels)

Memilih jurusan kadang-kadang menjadi problem tersendiri bagi beberapa anak SMA. Ada kegalauan antara memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan minat bakat atau sesuai dengan trend dan prospek masa depan.

Sebetulnya, untuk generasi Z saat ini banyak sekali peluang dan kemungkinan untuk memilih jurusan sesuai dengan minat bakat dan passion-nya.

Saya ingat seorang teman pernah mengatakan, dunia saat ini membutuhkan orang-orang yang tahu banyak tentang sedikit hal dari pada orang-orang yang tahu sedikit tentang banyak hal. 

Ini adalah peluang untuk memilih jurusan di perguruan tinggi sesuai dengan minat bakat untuk para pelajar saat ini.

Pengalaman kesulitan memilih jurusan ini sungguh terasa saat saya masih menjadi guru di sebuah SMA.

Karena itu, waktu mengajar hal yang selalu saya tekankan adalah pentingnya memilih bidang ilmu atau jurusan saat kuliah nanti yang sesuai dengan minat bakat yang mau diperdalam.

Fenomena ini sungguh memprihatinkan sebab kalau ini dibiarkan terus-menerus, kita hanya akan memproduksi generasi-generasi instan yang tidak kreatif dan pasif. 

Kendala terbesarnya karena anak-anak tidak diarahkan untuk mengenal minat bakatnya sejak dini. Kesalahan ini bukan saja dibebankan kepada sekolah tetapi juga kepada orangtua. 

Sekolah dan orangtua harus menjalin kerja sama yang intens agar potensi yang ada di dalam diri benar-benar dieksplorasi.

Banyak dari anak-anak ini hanya mengikuti trend sekolah yang ada atau sekedar ramai-ramai waktu memilih jurusan. Ada yang hanya sekedar ikut teman.

Misalnya, ada kakaknya atau saudara dekat yang mengambil kuliah keperawatan maka mereka pun akan memilih jurusan yang sama itu. Atau bila kakak-kakak kelasnya memilih jurusan untuk jadi guru bahasa Inggris, adik-adik mereka pun akan ramai-ramai memilih jurusan itu.

Apa akibatnya?

Tentunya, perguruan-perguruan tinggi pada akhirnya mencetak sarjana-sarjana yang hanya sarjana ramai-ramai yang gagap ketika harus berhadapan dengan realita yang sungguh jauh dari bayangan mereka.

Sebagai contoh seorang saudara saya, dia adalah lulusan salah satu SMK (STM) terbaik di daerah kami dengan spesialisasinya bangunan.

Namun ketika kuliah, jurusan yang diambilnya adalah perawat gigi. Dan lebih ajaibnya, saat masuk ke dunia kerja ia menjadi sopir ambulance. Runyam, bukan.

Begitu pun seorang keluarga dekat saya yang lain. Dia bersekolah di SMA umum. Ketika lulus, dia memilih untuk bersekolah di sekolah tinggi jurusan agama dengan harapan selesai kuliah dia akan menjadi seorang guru agama. Tapi apa yang terjadi, setelah selesai kuliah dia lebih memilih menjadi pekerja meubeler kayu.

Dua fakta ini sebenarnya mewakili beribu fakta lain yang terjadi di lapangan. Ada ketidaksinambungan antara satu jenjang sekolah dengan jenjang sekolah yang lebih tinggi dan dunia kerja.

Okelah, itu adalah bagian dari kreativitas seseorang. Tetapi, akan menjadi lebih baik bila kreativitas itu telah dirancang sejak SMA hingga di Perguruan Tinggi sehingga bisa benar-benar nyambung dengan dunia kerja nantinya.

Di lain kesempatan ketika KBM di dalam kelas, saya pun menyisipkan beberapa pesan kepada anak-anak didik agar jurusan kuliah yang nantinya diambil harus sesuai dengan passion di dalam diri sehingga setelah selesai sekolah, ilmu yang didapat bisa diaplikasikan dalam dunia kerja.

Kadang-kadang ada pesan serius yang saya balut dengan nada kelakar kepada para siswa. Saya mendorong mereka untuk mulai berpikir kritis. Sebab menurutku, proses berpikir kritis bila tidak diasah mulai dari sekarang, maka generasi mereka hanya akan menjadi burung beo atau kerbau yang dicocok hidungnya. 

Melihat orang bersekolah mereka juga ke sekolah, melihat orang lain kuliah mereka pun ikutan kuliah tapi ada yang missing di sana karena mereka sendiri tidak tahu tujuan mereka bersekolah untuk apa.

Karena itu bagi anak-anak SMA yang sebentar lagi akan UTBK dan SBMPTN, mungkin perlu memperhatikan beberapa saran berikut sebelum memilih jurusan di bangku kuliah agar tidak bias dengan tujuan yang hendak kalian capai di dunia kerja.

Pertama, ketahuilah apa hobi dan hal yang menjadi passion-mu 

Selama di sekolah apa hobi atau bakat kalian. Hobi atau bakat itulah yang menjadi passion kamu.

Untuk mengenal passion itu sebenarnya mudah. Coba pilahkan, hal mana yang ketika kalian kerjakan atau lakukan mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan. Apa yang kamu lakukan dengan bebas dan tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Kedua, ikutlah tes minat bakat bila kalian belum terlalu yakin dengan passion kamu 

Ada sejumlah tes yang bisa kalian ikuti untuk mengenal minat dan bakatmu. Pertanyaan-pertanyaan di dalam tes itu akan mengarahkan kalian untuk menemukan minat dan bakat yang merupakan potensi yang ada di dirimu.

Ketiga, cari tahu hal-hal apa saja yang paling kalian suka

Percaya bahwa hal-hal yang kamu suka adalah apa yang sebenarnya menjadi potensi di dalam diri kamu. Kalian hanya perlu mengenalnya sehingga tinggal diperdalam. 

Saya ingat seorang filsuf Yunani pernah mengatakan bahwa di antara dua orang yang belajar tentang suatu hal, yang satunya berbakat sedangkan yang lainnya tidak, maka output yang dihasilkan pun akan berbeda.

Orang yang tidak berbakat akan menghasilkan hal yang biasa saja, sedangkan orang berbakat akan menghasilkan hal yang luar biasa.

Keempat, tulislah hal-hal yang kamu sukai itu dan coba pilah mana yang sesuai dengan bakat dan minat kalian

Pernahkah kalian menulis hal-hal yang paling kalian sukai. Catatan semacam itu sangat membantu untuk mengevaluasi diri dari saat ke saat untuk menggali minat bakat.

Kelima, sebelum mendaftar kuliah lakukanlah riset jurusan-jurusan kuliah yang hendak kalian ambil

Riset-riset kecil ini merupakan salah satu strategi dalam memilih jurusan kuliah dan juga universitas-iniversitas yang menjadi tujuan kuliah nanti.

Keenam, coba konsultasi dengan orang dekat atau berpengalaman dan profesional di dunia kerja

Hal ini pun penting. Mengingat dunia kerja merupakan tujuan akhir atau muara dari sekolah yang berjenjang-jenjang ini.

Carilah dan konsultasilah dengan keluarga dekat, orang berpengalaman, atau para profesional agar nantinya kalian tidak meraba-raba ketika masuk dalam dunia kerja. 

Bila memungkinkan berkonsultasilah dengan mereka yang mempunyai minat bakat yang masih satu jalur dengan minat dan bakatmu untuk meriset peluang dan tantangan yang akan kalian hadapi kelak.

Beberapa Pantangan saat memilih jurusan:

Pertama, jangan memilih jurusan kuliah hanya karena prospek masa depan

Masa depan memang sangat penting. Akan tetapi, supaya ilmu yang kalian pelajari tidak mubazir karena tidak digunakan seperti kedua contoh di atas, maka sebaiknya jurusan yang dipilih harus sesuai dengan passion.

Sekali lagi jangan remehkan passion-mu.

Kedua, jangan terpaku dengan nilai mata pelajaran

Siapa yang tidak senang nilai rapor nya bagus-bagus dan memuaskan saat sekolah. Tetapi nilai sendiri tidak menjamin masa depan. Karena itu semua langkah-langkah di atas mesti dikuasai. Dengan menguasai dan tahu minat bakat, kalian tidak akan tersesat nantinya.

Ketiga, jangan abaikan bakat dan minat kalian

Sekali lagi bakat dan minat mesti digali benar-benar agar tidak mengecewakan kalian di akhirnya.

Keempat, jangan asal ikut teman

Sekitar 70% mahasiswa yang putus kuliah disebabkan kerena tidak mengenal dirinya dan hanya ikut teman atau hanya sekedar ramai-ramai.

Jadi, kenalilah dirimu terutama potensi-potensimu. Asahlah dengan penuh minat agar mempunyai daya pengubah yang mengubah hidupmu.

Kiranya beberapa tips dan pentangan dalam memilih jurusan sebelum kuliah untuk para sobat generasi Z yang sementara mempersiapkan diri untuk ujian akhir di SMA ini berguna.

Kembalilah ke dirimu. Tahu pasti tentang minat bakat dan passion-mu. Kenali potensi di dalam dirimu. Jangan asal ikut teman dan cobalah membuat riset pribadi perguruan-perguruan tinggi yang memiliki jurusan yang sesuai dengan minat bakat-mu.

Orangtua pun harus selalu memberi motivasi. Kenali minat bakat anak sehingga pemahaman kita berikan kepada mereka dalam menentukan jurusan yang hendak diambil disesuaikan dengan minat dan bakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun