Apa akibatnya?
Tentunya, perguruan-perguruan tinggi pada akhirnya mencetak sarjana-sarjana yang hanya sarjana ramai-ramai yang gagap ketika harus berhadapan dengan realita yang sungguh jauh dari bayangan mereka.
Sebagai contoh seorang saudara saya, dia adalah lulusan salah satu SMK (STM) terbaik di daerah kami dengan spesialisasinya bangunan.
Namun ketika kuliah, jurusan yang diambilnya adalah perawat gigi. Dan lebih ajaibnya, saat masuk ke dunia kerja ia menjadi sopir ambulance. Runyam, bukan.
Begitu pun seorang keluarga dekat saya yang lain. Dia bersekolah di SMA umum. Ketika lulus, dia memilih untuk bersekolah di sekolah tinggi jurusan agama dengan harapan selesai kuliah dia akan menjadi seorang guru agama. Tapi apa yang terjadi, setelah selesai kuliah dia lebih memilih menjadi pekerja meubeler kayu.
Dua fakta ini sebenarnya mewakili beribu fakta lain yang terjadi di lapangan. Ada ketidaksinambungan antara satu jenjang sekolah dengan jenjang sekolah yang lebih tinggi dan dunia kerja.
Okelah, itu adalah bagian dari kreativitas seseorang. Tetapi, akan menjadi lebih baik bila kreativitas itu telah dirancang sejak SMA hingga di Perguruan Tinggi sehingga bisa benar-benar nyambung dengan dunia kerja nantinya.
Di lain kesempatan ketika KBM di dalam kelas, saya pun menyisipkan beberapa pesan kepada anak-anak didik agar jurusan kuliah yang nantinya diambil harus sesuai dengan passion di dalam diri sehingga setelah selesai sekolah, ilmu yang didapat bisa diaplikasikan dalam dunia kerja.
Kadang-kadang ada pesan serius yang saya balut dengan nada kelakar kepada para siswa. Saya mendorong mereka untuk mulai berpikir kritis. Sebab menurutku, proses berpikir kritis bila tidak diasah mulai dari sekarang, maka generasi mereka hanya akan menjadi burung beo atau kerbau yang dicocok hidungnya.Â
Melihat orang bersekolah mereka juga ke sekolah, melihat orang lain kuliah mereka pun ikutan kuliah tapi ada yang missing di sana karena mereka sendiri tidak tahu tujuan mereka bersekolah untuk apa.
Karena itu bagi anak-anak SMA yang sebentar lagi akan UTBK dan SBMPTN, mungkin perlu memperhatikan beberapa saran berikut sebelum memilih jurusan di bangku kuliah agar tidak bias dengan tujuan yang hendak kalian capai di dunia kerja.