Kita semua tentu tahu apa bahaya dari sampah plastik yang kian menjadi ancaman bagi keberlangsungan manusia dan semua makhluk hidup di planet ini.Ternyata sampah palstik berpotensi menjadi ancaman mengerikan lebih dari pada perang dunia ke-3. Iya benar. Sebab sampah plastik telah mengganggu dan mempengaruhi ekosistem bumi secara keseluruhan.
Mengabaikannya sama saja dengan membiarkan manusia dan seluruh makhluk hidup tertimpah musibah yang perlahan-lahan akan menghantarnya kepada kepunahan.
Meskipun demikian, sadar tidak sadar perilaku kita telah menyumbang bagi akumulasi sampah plastik yang merusak kestabilan ekosistem kita.
Kita harus tahu bahwa semua barang bekas atau tidak terpakai yang materialnya terbuat dari bahan kimia yang tak terbarukan dalam kehidupan sehari merupakan sampah plastik.
Bahan kimia untuk membuat plastik berasal dari minyak, gas alam, dan batu bara. Semua itu diambil dari perut bumi, kemudian diolah sedemikian rupa untuk memudahkan manusia.
Masalahnya, setelah menggunakannya, plastik-plastik itu pada akhirnya menjadi sampah yang mencemarkan bumi ini dan menjadi bahaya bagi manusia itu sendiri.
Sejak 1950, produksi plastik mencapai 8,3 miliar ton. Dari jumlah itu, 60 % plastik berakhir di tempat pembuangan sampah atau tercecer di lingkungan alam.
Sebuah penelitian mengingkapkan penggunaan material plastik saat ini di negara-negara Eropa Barat rata-rata 60 kg/orang/tahun.
Sementara data lain menyebutkan pada 2016 silam Amerika Serikat menyumbang sekitar 42 juta metric ton (MMT) sampah plastik. Jumlah itu mengungkapkan kepada kita bahwa rata-rata setiap orang Amerika membuang 130 kg sampah plastik per tahun.
Inggris berada di urutan berikutnya dengan 99 kg  per orang per tahun. Korea Selatan menyumbang 88 kg per tahun.