Udara, tanah, dan air adalah komponen pendukung yang membuat manusia tetap eksis di bumi. Tetapi kalau semua itu rusak, maka manusia juga akan ikut rusak dan tentu saja kepunahan masal manusia perlahan-lahan akan terjadi.
Meningkatnya penggunaan barang-barang plastik sekali pakai yang tidak diimbangi dengan kemampuan untuk menangani limbahnya benar-benar membahayakan manusia.
Perang dunia ke tiga yang katanya hampir meletus tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan bahaya sampah plastik ini. Â
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pencemaran laut sebagian besar diakibatkan oleh sampah platik.
Jenna R. Jambeck dalam artikelnya  Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean tahun 2015 seperti yang dikutip oleh Tribunnews.com mengatakan, Indonesia adalah penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok dengan estimasi 0,48 -- 1,29 juta metric ton per tahun.
Dan katanya, sampah plastik yang mengakibatkan pencemaran laut umumnya berasal dari aktivitas antropogenik di darat. Ya, campur tangan atau aktivitas manusia merupakan sumber pencemaran terbesar.
Sifat alamiah manusia yang mau cari gampang dan bermental instant telah menyebabkan pencemaran itu terjadi.
Kelambanan kita untuk menyadari kehadiran sampah plastik akan mempercepat kepunahan kita sendiri.
Penelitian UC Davis dan Universitas Hasanuddin di pasar Paotore Makasar menunjukkan bahwa dari 23 % sampel ikan yang diambil ternyata memiliki kandungan plastik di dalamnya.
Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan plastik yang terus meningkat akan memberikan masalah serius saat ini dan di masa depan.
Apalagi seperti yang sudah kita ketahui, sifat plastik tidak mudah terurai.