Seperti yang dilansir Kompas.com hari ini kasus baru Omicron berjumlah 27 orang sehingga total kasus Omicron per 26/12/2021 bertambah menjadi 46 kasus. Ada sedikit kekuatiran bila melihat trend kenaikan ini. Sejak Covid-19 masuk ke Indonesia Maret 2020 lalu, trend kenaikan kasusnya seperti sekarang ini ketika kita menghadapi varian Omicron ini. Perlahan namun pasti angka bertambahnya kasus baru terus mengkuatirkan dan akhirnya benar-benar meledak. Â Walaupun sedikit mengkuatirkan karena warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi berjumlah 39,76 persen dari total sasaran tetapi sikap optimis harus tetap kita tunjukkan.Â
Memang persentasi vaksinasi untuk seluruh masyarakat masih terbilang kecil tetapi ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran pemerintahan untuk program vaksinasi bagi seluruh lapisan masyarakat. Dilansir dari suara.com, jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19 per 12/11/2021 telah bertambah 1.107.393 menjadi 82.818.492 orang. Sedangkan jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat sampai berita itu dilansir sebanyak 942.043 jiwa. Dengan demikian maka jumlah penerima vaksinasi dosis pertama kini bertambah menjadi 129.089.388 jiwa.
Sementara itu, total vaksinasi untuk dosis ketiga bertambah sebanyak 4.482 menjadi 1.180.004 orang dari rencana pemerintah untuk memvaksinasi sebanyak 208.265.720 juta orang. Sampai dengan saat ini tercatat, suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 sudah diberikan pada 61,98 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.
Kita tahu bahwa ketika menjelang Nataru kali ini pemerintah telah menetapkan PPKM level 3 untuk seluruh Indonesia tetapi akhirnya dibatalkan kembali dengan pertimbangan tidak semua keadaan dan situasi di daerah-daerah sama. Namun, apakah kajian dan pembatalan ini sudah benar, kita belum bisa memastikan. Natal telah usai dan tinggal beberapa hari lagi Tahun baru. Kiranya setelah Nataru, kita tidak terperosok lagi ke dalam gelombang baru Covid-19 dengan varian Omicron-nya.
Tentu kita percaya terhadap pemerintah. Apa yang diputuskan dan menjadi kebijakannya pasti telah melalui kajian dan telaah dari para pakar virus.
Ledakan gelombang 3 virus covid 19 di Indonesia sebagaimana diramalkan para pakar virus dan epidemolog semoga saja tidak terjadi. Memang beberapa waktu terkahir ini kasus covid-19 baru di negara kita melandai. Akan tetapi kita tetap diingatkan agar tidak lengah. Liburan boleh saja tetapi tetap harus memaruhi protokol covid-19. Bila kita patuh dan taat, maka lonjakan dan ledakan gelombang 3 itu bisa kita lewati. Kita semua pasti mau hidup normal lagi.
Semoga keinginan untuk kembali hidup normal melecut semangat untuk tetap patuh dan taat pada protokol kesehatan.
Kita pasti akan melalui badai ini. Pandemi ini akan berakhir dan kita akan kembali hidup normal.
Salam sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H