Posisi seperti di atas terlihat ketika Persija masih diperkuat Pedro Javier. Atau ketika Timnas Indonesia berlaga di Piala AFF 2012. Pelatih Timnas Wim Rijsbergen menempatkannya berposisi di belakang striker naturalisasi Van Beukering. Atau yang paling hangat adalah ketika putatan kedua Torabika Soccer Championship tahun lalu. Bepe bermain di belakang striker utama Pacho Kegmogne. Faktor utama Bepe cocok dalam posisi ini tidak lain adalah karena dirinya memiliki keakuratan umpan, baik umpan panjang maupun umpan pendek.
Yang menarik lainnya adalah pada perhelatan Piala Presiden tahun ini. Bepe bermain melebar dalam pertandingan melawan Arema FC dan juga Bhayangkara United. Namun fungsi utamanya bukanlah sebagai pemain sayap murni seperti biasanya yang bertugas menysisir sisi lapangan pertahanan lawan atau bahkan melakukan tusukan ke dalam pertahanan lawan. Perannya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, sebagai pemantul dan penahan bola. Ketika penyerang tengah kesulitan mendapatkan peluang matang karena penjagaan yang ketat dari bek lawan, Bepe yang berperan sebagai wide target man diharapkan mampu menjadi pemantul atau bahkan sebagai penyelesai akhir.Â
Dalam strategi ini Bepe yang dijaga oleh bek sayap yang biasanya berpostur tidak terlalu tinggi diharapkan memenangi duel bola atas yang dikirimkan dari sisi sayap lainnya untuk kembali dipantulkan ke pemain tengah atau ke striker utama yang memiliki ruang bebas. Atau bahkan langsung mengeksekusinya jika mendapatkan ruang yang memungkinkan untuk melakukan tembakan atau sundulan langsung ke arah gawang lawan. Seperti gol Rudi Widodo ke gawang PS TNI di menit akhir pada Piala Presiden yang baru saja berakhir. Rudi mendapatkan ruang ketika bek lawan fokus pada posisi Arriaga ketika M. Rosul melakukan tusukan dari sisi sayap kanan. Rudi yang berperan sama seperti Bepe di sayap kiri mendapatkan ruang untuk melakukan tembakan setelah mendapatkan operan dari Arriaga yang berawal dari pergerakan M. Rosul di sayap kanan.
Dengan posisinya yang agak melebar Bepe bukan tanpa peluang di Piala Presiden. Saat melawan Bhayangkara United dirinya yang masuk di babak kedua menggantikan Rudi Widodo beberapa kali mendapatkan peluang emas. Sebagai wide target man Bepe berhasil menyelesaikan beberapa peluang dan juga memberikan pantulan kepada pemain lain yang berdiri bebas.
Pertanyaannya apakah Bambang Pamungkas sudah habis sebagai penyerang tengah? Jawabannya tentu belum. Diusianya yang sudah melebihi kepala tiga dirinya masih mampu mencetak banyak gol saat membela Pelita Bandung Raya. Posisinya sebagai penyerang tunggal dengan ditopang pemain sayap lincah macam Wawan Febriyanto dan David Laly serta penyerang senior T.A. Musafri, Bepe mencetak lebih dari 10 gol. Jauh dari apa yang diraih oleh striker-striker Persija pada musim yang sama.
Bepe yang kian mendekati masa pensiunnya terus bertahan dengan perkembangan sepak bola yang semakin kian pesat. Ketenangan dan pengalamannya membantunya untuk terus menyesuaikan diri dengan tugas dan peran yang diberikan oleh pelatih. Bepe terus bertahan di kasta tertinggi sepak bola tanah air ketika kawan seangkatannya yang menjadi striker sudah pada pensiun atau hanya bermain di level kedua sepak bola nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H