Â
Tidak ada ayat Alkitab yg menyatakan bahwa Yesus adalah Allah. Yesus jelas bukan Allah, karena Allah itu tak terlhat, tak terhampiri dan tak dapat disamakan dengan apa pun juga. Yesus bisa dilihat dan dilukis, sedangkan Allah tidak bisa dilihat dan tidak boleh dan tidak bisa dilukis karena ia tak bisa disamakan dengan apa pun juga.
 Allah itu sangat jauh bagi manusia. Tidak ada seorang pun yg pernah melihat Allah, kecuali Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa. Siapakah Anak Tunggal Allah itu? Dialah Firman Allah yang ber-inkarnasi sebagai manusia. Siapakah Bapa dari Anak Allah itu? Tentu saja ia itulah Allah. Jadi Anak Allah itu bukanlah Allah, dan sebaliknya Allah bukanlah Anak Allah.
 Meskipun Anak Allah itu adalah Firman Allah yang lahir menjadi manusia, dan Firman itu senantiasa bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah, Firman yang lahir sebagai manusia itu bukanlah Allah. Melainkan ia adalah Pengantara antara Allah dan manusia.
 Anak Allah,Yesus, adalah cahaya kemuliaan Allah. Sebagaimana kita tidak bisa melihat matahari dalam keadaan sebenarnya, (yang kita lihat adalah cahayanya, yg dapat ditangkap oleh sel2 mata kita. kemudian diteruskan ke otak, dan itulah yang kita persepsi sebagai matahari) kita juga tidak bisa melihat Allah dalam keadaan yang sebenarnya karena kita adalah manusia. Kita hanya bisa melihat Allah yang dinyatakan dalam cahaya kemuliaannya, yaitu Yesus, sebagai manusia. Dan sekali lagi Yesus itu sendiri adalah manusia, bukan Allah, melainkan Anak Allah.
Mengapa Yesus disebut Anak Allah? Karena Yesus berasal atau bersumber dari dalam Allah (arti kata 'bapa' dalam bahasa Ibrani sama dengan 'sumber'), karena Yesus memanifestasikan dan menggambarkan sifat2 dan karakter Bapanya (Allah) dalam rupa dan keadaan yang dapat dimengerti dan dipersepsi oleh manusia. Anak Allah adalah gambaran dari Allah yg tidak kelihatan itu. Melalui Anak Allah, Yesus, kita dapat menghampiri Allah yg tak terhampiri itu
 Anak Allah, karena ia adalah Firman Allah yg ada bersama2 dengan Allah, ia itu kekal, tidak berawal dan tidak berakhir. Ia dalam jatidiri yg sebenarnya tidak berubah, ia tetap sama dulu, sekarang dan selamanya. Melalui ia Allah menciptakan segala sesuatu, tanpa dia tidak ada sesuatu pun yang telah jadi dari segala yg telah dijadikan. Ia adalah pokok (sumber) segala ciptaan Allah. Ialah juga yang menopang keberadaan segala sesuatu, segala ciptaan Allah.
 Sebagai manusia, Anak Allah, yaitu Yesus, dipenuhi dengan seluruh kepenuhan Allah. Artinya Allah telah menyerahkan segala kuasa dan otoritasnya kepada Anak Allah. (Dalam istilah Alkitab Allah telah memberikan namanya kepada Yesus.) Dan Anak Allah ini melakukan kehendak Allah, Bapanya, dengan ketaatan yg total. Ia tidak akan dan tidak bisa melakukan apa pun dari dirinya sendiri, melainkan hanya apa yg dihendaki bapanya itulah yg dilakukannya. Dan apapun yg dikehendaki Bapanya untuk dilakukan Yesus sanggup melakukannya. Itu sebabnya Yesus juga disebut mahakuasa.
 Yesus dalam penyerahan dan ketaatan total kepada Bapanya merendahkan dirinya, lahir menjadi manusia, mengalami penderitaan maut di kayu salib, suatu hukuman yg paling terkutuk menurut hukum Taurat, untuk menebus seluruh manusia keturunan Adam dari dosa mereka. Ia juga adalah yg pertama bangkit alam kubur, supaya semua milik tebusannya juga dibangkitkan dari kematian menuju ke rumah Bapanya.
 Karena ketaatan dan kerendahan hatinya sebagai seorang anak Yesus ditinggikan Allah diatas segala sesuatu yg ada di alam semesta ini, baik yg kelihatan maupun yg tidak kelihatan, baik yg di bumi, di bawah bumi, di laut mau pun yg di surga, sampai selama-lamanya. Segala sesuatu diletakkan dan ditaklukkan Allah dibawah kaki Anaknya, Anak yg senantiasa menaklukkan diri kepada Bapanya.. Allah telah menjadikan Anaknya itu sebagai Tuhan atas segala sesuatu. Supaya melalui Anaknya itu Allah dipermuliakan. Allah akan memaksa semua lidah (yg tidak mau mengaku Yesus Tuhan) untuk mengaku bahwa Anak Allah itu adalah Tuhan atas segala sesuatu.
 Yesus, dijuluki sebagai Sang Amin dalam kitab Wahyu. Ia adalah saksi yang setia dan benar. Ia adalah kebenaran itu sendiri, ia adalah batu pondasi utama dari jemaatnya. Ia adalah jaminan dari kemurnian dari segala firman Allah, yaitu Kitab Taurat, Kitab para nabi, Injil dan tulisan para rasulnya, yg ditanamkan dalam jemaatnya, dan diteruskan dari abad ke abad, dari generasi ke generasi. Ia adalah jaminan bagi keselamatan jemaatnya, alam kubur tidak akan mengalahkan jemaat Yesus Kristus. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H