Tak terhitung tuduhan-tuduhan yang diarahkan kepada capres no. 1 Prabowo Subianto. Mulai dari melakukan kudeta, penculikan, penyiksaan, pembunuhan, kerusuhan, otoriter, emosional, kejam, ambisius…dan masih banyak lagi..termasuk berbagai hal yang tidak pantas dibicarakan. Semua orang bisa menemukan hal-hal tersebut di internet. Tuduhan datang dari berbagai penjuru, dalam dan luar negri, para jendral senior, politisi, profesor, jurnalis asing…
Namun benarkah tuduhan-tuduhan tersebut? Seburuk itukah calon presiden Indonesia?
Tidak mudah bagi rakyat biasa seperti penulis untuk memastikan kebenaran tuduhan-tuduhan itu. Namun kita bisa mengambil kesimpulan dari apa yang diputuskan, dikatakan dan dilakukan oleh orang-orang yang punya akses ke sumber informasi megenai hal tersebut.
Ibu Megawati adalah ketua umum PDIP yang sangat disegani dan dihormati oleh anak buahnya. Beliau juga merupakan tokoh yang mempunyai reputasi baik, mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi, mempunyai empati terhadap kaum yang tertindas dan menderita, dan merupakan mantan presiden Indonesia.
Pada tahun 2009 beliau memutuskan untuk maju dalam pemilihan presiden bersama dengan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden. Tidak hanya itu beliau juga setuju untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai presiden pada pemilihan presiden periode berikutnya. Semua keputusan itu tentu telah dipertimbangkan dengan masak-masak berdasarkan informasi tepercaya dari tangan pertama. Penasihat-penasihat Ibu Mega adalahg jendral-jendral TNI terkemuka, misalnya alm. Jend. Theo Syafei, Jend. Hendropriyono, dll,yang tentunya mengetahui segala informasi orang dalam termasuk mengenai siapa dan bagaimana Prabowo Subianto.
Berdasarkan informasi yang terpercaya dan pertimbangan yang masak Ibu Mega menyetujui, endorsing, Jend. Prabowo Subianto sebagai wakil presiden, dan sekaligus sebagai presiden berikutnya. Memang pada akhirnya sekarang Ibu Mega tidak memenuhi janji untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden. Namun yang ingin ditekankan disini adalah bahwa Ibu Mega (dan PDIP) pada tahun 2009 telah menyetujui atau menganggap layak (endorsing) Prabowo, baik sebagai wakil presiden maupun sebagai presiden.
Alasan resmi yang dikemukakan oleh Ibu Mega dan PDIP tidak jadi mendukung Prabowo sebagai capres sekarang adalah karena mereka kalah dalam pemilihan tahun 2009, bukan karena Prabowo dianggap tidak layak. Jadi Ibu Mega (PDIP) tidak pernah mencabut alasan endorsing (persetujuan) yang pernah diberikan kepada Prabowo sebagai calon wakil persiden dan presiden. Kalau memang Prabowo seorang pembunuh kejam yang berdarah dingin, otoriter, dan sebagainya, akankah Ibu Mega pada waktu itu mau menyetujuinya, endorsing, Prabowo sebagai wakilnya, dan berjanji akan mendukungnya sebagai presiden periode berikutnya?
Dengan demikian penulis berkesimpulan bahwa baik Prabowo atau Jokowi merupakan orang-orang yang dianggap layak untuk di endorse menjadi Presiden oleh Ibu Mega, dengan berdasarkan pertimbangan yang masak dan informasi yang cukup.
Kesimpulan berikutnya adalah untuk menjawab pertanyaan di alinea kedua. Bahwa tuduhan-tuduhan tersebut tidak benar, paling tidak menurut Ibu Mega dan para penasihatnya.
Mengingat Ibu Mega adalah ketua umum PDIP maka tentunya semua keputusan dan pertimbangan Ibu Mega tersebut di atas merupakan keputusan PDIP juga. Jadi PDIP sebenarnya menganggap Prabowo layak sebagai presiden, namun memutuskan untuk mendukung Jokowi yang juga dianggap layak.
Dengan demikian jikalau nanti ternyata pada pemilihan tanggal 9 Juli mendatang Prabowo mengungguli Jokowi penulis berharap semuanya legowo dan tidak ada amuk masa dari teman-teman PDIP. Baik Jokowi mau pun Prabowo adalah orang-orang yang telah melalui screening Ibu Mega, dan telah dinyatakan lulus dan layak menjadi Presiden.
Salam damai.
