Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tuhan Kristen Ada 3???

21 November 2014   20:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:12 3389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah Tuhan orang Kristen ada 3? Yaitu Bapa, Anak (Yesus) dan Roh Kudus? Kalau memang ada 3, lalu Masbulloh? Masalah buat eloh? Itu urusan iman dan kepercayaan, adalah urusan hati, urusan pribadi seseorang dengan Tuhan.

Kalau begitu jadi benar donk kalau Tuhan orang Kristen ada 3?

Jawabannya, bisa ya, bisa tidak.

???

Karena pertanyaannya bermasalah dan harus dikoreksi.

Kata “Tuhan” menurut orang Islam (I) berbeda konsep dengan kata “Tuhan” menurut orang Kristen (K). Satu kata yang sama dalam Bahasa Indonesia, namun digunakan oleh dua umat, dan mempunyai dua konsep berbeda.

Karena itu pertanyaannya harus diperjelas :

A.Tuhan (I) orang Kristen ada 3? ; Do Christians have 3 Gods?

atau

B.Tuhan (K) orang kristen ada 3? ; Do Christians have 3 Lords/Masters?

Jawaban untuk pertanyaan A adalah : TIDAK

Jawaban untuk pertanyaan B adalah :  YA

Kata Inggris “God” oleh orang Kristen diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi “Allah” ; oleh orang Islam “God” diterjemahkan menjadi “Tuhan”.

Kata Inggris “Lord” atau “Master” diterjemahkan ke dalam (sebagian besar) Alkitab terjemahan Indonesia dan melayu menjadi “Tuhan”.

Beberapa versi terjemahan Indonesia yang lain menggunakan kata “Junjungan” atau “Tuan” sebagai padanan kata “Lord” atau “Master”. Alkitab Bahasa Jawa menggunakan kata “Gusti”. Kata-kata sebutan tersebut (Lord, master, gusti) tidak ekslusif hanya untuk Allah/God, namun juga bagi pribadi-pribadi yang dihormati dan dijunjung tinggi. Sedangkan kata “Tuhan” bagi Kristen Indonesia digunakan tidak hanya bagi Allah/God namun juga Yesus dan Roh Kudus. Sedangkan bagi orang Islam kata ‘Tuhan” hanya untuk Sang Pencipta Yang Esa, yang bernama Allah.

Dalam Pancasila, sila pertama “Ketuhanan yang mahaesa”, kata “Tuhan” adalah menurut pengertian Islam, yaitu padanan kata Inggris “God”.

Bahwa orang Kristen hanya mempunyai satu Allah (God) ada di berbagai ayat Alkitab, disini penulis hanya mengambil 2 ayat :

“Dengarlah, hai orang Israel: YAHWEH  itu Allah kita, YAHWEH ituesa! “ (Ul 6: 4)

“Hear, Israel: Yahweh is our God; Yahweh is one.”

Karena Allah ituesadanesapula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,  (1 Tim 2:5  )

For there is one God, and one mediator between God and men, the man Christ Jesus,

(terjemahan bhs Inggris versi World English Bible – WEB, Anda bisa eksplore sendiri di www.sabda.org/sabdaweb)

Lalu apakah Yesus adalah Allah (God)? Menurut Alkitab, bukan.

Yesus adalah Anak Allah, The Son of God, (bukan Allah Anak, not “God, The Son”). Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia, dikandung dan dilahirkan oleh seorang perawan. Yesus memanggil Allah sebagai Bapa. Yesus berasal atau bersumber dari Allah, karena itu dia disebut Anak Allah (Dalam bahasa Ibrani Bapa=sumber).

Yesus memang manusia tapi bukan keturunan Adam seperti kita. Adam dijadikan dari tanah. Yesus tidak dijadikan atau diciptakan dari tanah, dia adalah Firman Allah yang inkarnasi menjadi manusia. Karena itu jatidiri Yesus tidak berawal dan berakhir, dia senantiasa ada bersama-sama dengan Allah yang kekal.

Hubungan Allah dan Anak Allah (Yesus) sangat mesra dan erat. Yesus mengasihi Bapanya, tunduk dan taat secara total kepadaNya, bahkan sampai mati. Allah sangat mengasihi Yesus, dan karena ketaatannya yang mutlak dan kerendahhatiannya, Allah memberikan kekuasaan tak terbatas kepada Yesus.

Hubungan dan persekutuan (fellowship) yang begitu intens antara Allah dan Anak Allah adalah suatu Roh yang illahi, itulah yang dimaksud dengan Roh Kudus. Mungkin Anda pernah mendengar istilah “esprit de corps”? Dalam level manusia saja persekutuan atau fellowship yang begitu erat disebut sebagai “roh” atau “spirit”. Dalam level illahi persekutuan itu adalah satu Roh yang illahi, suatu Pribadi yang illahi. Allah dan Anak allah bersama-sama berkarya melalui Roh Kudus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun