Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi yang Memulai Jokowi yang Mengakhiri

19 Februari 2015   01:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:55 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Jokowi menyelesaikan masalah dengan bijaksana. Rakyat, KPK dan Polisi bersyukur akhirnya, setelah berminggu-minggu terombang-ambing dalam kecamuk dan krisis pertarungan oknum-oknum Polri dan KPK, permasalahn bisa diselesaikan. Sebuah keputusan yang tepat langsung menyelesaikan masalahnya dan menyelamatkan masa depan Indonesia.

Di tengah rasa gembira dan syukur terbersit dalam hati penulis : “Mengapa keputusan tesebut tidak cepat diambil?. Apa yang ditunggu sebenarnya? Bukankah keputusan seperti itu bukan suatu yang rumit? Rakyat dan para tokoh masyarakat menunggu keputusan tesebut diambil dan persoalan selesai”.

Lalu terbersit juga dalam hati  : “ Mengapa bisa tiba-tiba ada gonjang-ganjing seperti itu? Mengapa tiba-tiba  sepertinya Polisi dan KPK saling benci dan mau saling bunuh. Bukankah selama ini hubungan KPK-Polri sangat baik?” Di bawah pimpinan Jend. Sutarman, Polisi dan KPK bekerja sama dengan baik memberantas korupsi dan menjalin komunikasi dengan baik.

Mengapa Jend. Sutarman tiba-tiba dicopot tanpa ada kesalahan apa-apa? Lalu Jokowi dengan tergesa-gesa hendak menggantinya dengan Komjen BG.  Dan akibatnya kita sudah tahu. Berminggu-minggu kita diterpa krisis ; energi dan waktu Bangsa terkuras, kredibilitas Polisi terpuruk, KPK dilumpuhkan. Dan akhirnya Jokowi  akhirnya mengambil keputusan yang semua orang yg masih  waras sudah tahu itu yang seharusnya dilakukan.

Pendek kata, Jokowi yang buat masalah, Jokowi pula yang menyelesaikan masalah ( walau  keputusan tsb sudah sangat amat terlalu lama). Seperti komputer  dengan prosesor Pentium . Entah sengaja atau tidak, dan apa maksudnya jika sengaja? Mister JKW sudah bikin bikin capek seluruh bangsa. Seharusnya beliau minta maaf. Jangan diulangi lagi hal seperti ini yaa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun