Saya tertarik dengan berita di kompas edukasi, Â Inilah Lima Wajah Mahasiswa Indonesia, yang kemudian direspon oleh pak Budi hermana di kompasiana, Mayoritas mahasiswa Cuma Rekreasi Saja, Benarkah?.
Dinyatakan bahwa, pakar pendidikan yang juga Guru Besar Ilmu Pendidikan Moral Universitas Negeri Semarang, Prof. Masrukhi menilai, saat ini banyak mahasiswa yang lebih berorientasi pada gaya hidup. Mayoritas mahasiswa menganggap kuliah itu adalah rekreasi.
Cukup terkesima, namun tidak begitu kaget. Saya telah melihat sendiri, sebagai seorang dosen, memang kenyataannya, ramai mahasiswa hanya "berekreasi" kala pergi ke kampus. Datang kekampus dengan dandanan berlebih, baik itu yang wanita maupun laki-laki. Bahkan tidak sedikit yang berfoto-foto, dimana tempat mereka berfoto, dikoridor hingga dikamar mandi.
Lalu, bagaimana sikap kita dengan kabar yang disampaikan Prof maskhuri? Terutama sikap kita sebagai dosen. Bagaimana cara kita menyikapi kenyataan ini, tentunya sangat berkait erat dengan tanggung jawab yang kita emban.
Terkadang pemaparan-pemaran seperti yang disampaikan Prof Maskhuri ataupun pakar  lainnya. Ada banyak manfaatnya bagi kita. Namun, pertama membacanya, sungguh, hal pertama yang saya rasakan adalah 'miris', sebuah perasaan negatif, yang justru menambah beban perasaan. Memang yang disampaikan itu sebuah kenyataan, tapi tetap saja, miris.
Saya setuju dengan ungakapan Pak Budi Hermana, "Kembali ke wajah-wajah mahasiswa itu. Saya berpendapat kita harus menyikapi dan menghadapinya dengan bijak dan tepat. Mereka tetap mempunyai potensi energi luar biasa."
Apa dan bagaimanapun wajah mahasiswa yang mendatangi kita. Begitulah wajah mereka dan begitulah keadaan mereka. Jika mereka datang dengan sedih, janganlah kita sambut dengan sedih, tapi sambut dengan penuh pengertian. Jika mereka datang dengan sebuah luka, sambut dengan kotak P3K. Jika mereka datang untuk rekreasi, maka jadilah kita sebagai seorang pemandu rekreasi yang baik dan penuh semangat.
"Selamat Datang di Taman Rekreasi Ilmu"
Fazrol Rozi :D
Sebelum kelas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H