Guna meminimalisasi potensi pelanggaran, maka ia dan tiga rekannya terus melakukan sosialisasi secara berkala dan intens.Â
Masyarakat harus tahu ihwal kepemiluan dan larangan-larangannya agar mencapai kesuksesan pada pemilu 2024 mendatang.
Sosialisasi program bagi petugas seperti mereka di tingkat kecamatan tentu selalu ada tantangan. Utamanya akses jalan dari desa ke desa. Di mana di lokasinya, Makian Pulau, yang menjadi wilayah tugasnya tak memiliki jalan aspal sehingga mereka harus kuat fisik menjajal jalan desa hasil urunan warga. Selebihnya menjajal jalanan tanah.Â
Jika bertemu kali mati, perbatasan antara desa satu dari mereka harus turun agar sepeda motor bisa menanjak. Jika desa yang dikunjungi dekat, jalan kaki adalah solusi.
Tantangan berikutnya ialah ketika mereka harus menuju ke ibu kota kabupaten atas undangan Bawaslu Kabupaten untuk menghadiri berbagai kegiatan seperti apel siaga, pelatihan dll. Sebab mereka harus melakukan perjalanan jauh.
Faisal biasanya ke Ternate terlebih dahulu dengan speed boat selama 3-4 jam. Lalu berangkat lagi malam hari menaiki kapal lebih besar menuju Bacan. ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan.
Semakin kesini saya melihat aktivitasnya bolak balik ke ibu kota kabupaten intens dilakukan.
Secara teknis dalam bentuk sosialisasi, lemahnya akses jaringan internet membuat sosialisasi via media sosial tak terjangkau. Padahal menurutnya, media sosial bisa menjadi salah satu wadah yang efektif dalam melakukan sosialisasi.
Betapa pun tantangan tersebut dihadapi, tetapi bagi Faisal dan rekan-rekan itu bukanlah halangan. Sebab sudah menjadi tantangan dan tugas mereka utamanya mengawal pemilu 2024 yang jujur adil serta mampu menekan angka pelanggaran.Â
Apa yang dihadapi Faisal juga dihadapi Yasir. Junior saya di kampus dulu. Wilayahnya berada di kepulauan dan kadang harus menyeberang menuju pulau-pulau yang masuk kecamatannya.