Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Nasib di Garis Pesisir

12 November 2023   22:40 Diperbarui: 13 November 2023   06:52 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan nelayan (Dokumentasi pribadi)

Di ranah pariwisata, tentu tidak segampang mengatakannya. Memang salah satu berkah bagi daerah kepulauan dan pesisir ialah potensi wisata di tiap-tiap pulau. Namun tidak semua mampu dan dapat mengelola pariwisata desanya. 

Karakteristik warga kepulauan dan pesisir yang sebagian besar nelayan maupun petani tidak dapat dengan mudah dan singkat mengubah pola kebiasaan dalam menghasilkan pendapatan ke sesuatu atau ranah yang tidak diketahui. 

Belum lagi lemahnya pengetahuan, tata kelola, manajemen hingga permodalan di mana pariwisata yang maju butuh modal besar. yang hanya mampu di capai seseorang berkantong tebal.

Pada akhirnya, optimalisasi ekonomi kelautan masih butuh banyak pendalaman, pengaturan maupun konsep matang sebelum diimplementasikan. Sebab, banyak kebijakan tumpang tindih yang dikeluarkan dalam mendorong ekonomi kelautan namun pada akhirnya gagal dengan sendirinya. 

Maka pembenahan dan pematangan konsep butuh blue print jangka panjang yang harus terus dilaksanakan. Tidak mengubah pola baru karena kepemimpinan baru. Blue print pembangunan perikanan harus selaras dalam 20-50 tahun ke depan. Dan itu dikerjakan terus menerus oleh semua pihak baik pemerintah, kementerian/lembaga, pemerintah daerah (kota/kabupaten), akademisi, NGO hingga masyarakat itu sendiri. 

Paling utama ialah mampu menyelesaikan permasalahan mendasar. (sukur dofu-dofu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun