Bagi saya, perjalanan mampu membuka wawasan primordial dalam diri. Belajar tentang budaya, adat, masyarakat, dan nilai-nilai di setiap daerah. Dan tidak terkurung pada wawasan kedaerahan sendiri.
Itulah kenapa setiap kali diajak ke berbagai daerah, saya menyetujui tanpa pikir panjang. Sebab, menapakan kaki ke setiap daerah di Indonesia merupakan wujud dari cita-cita pribadi saya.
*
Pukul delapan pagi, Jakarta, mobil yang saya tumpangi bersama dua teman melaju membawa tiga penumpang. Tujuannya Pelabuhan Merak Banten. Â Harapannya siang sudah bisa menyebrang.
Namun berbagai agenda tambahan pada alhirnya membuat perjalanan molor. Kami harus mampir sebentar ke Universitas Indonesia mengurus beberapa dokumen milik teman kemudian menemui seorang kawan lagi di Bandara Soekarno Hatta. Baru pada pukul dua, kami bergerak ke pelabuhan merak.
Saya sejak awal sudah mengestimasi perjalanan. Melihat estimasi Google Maps misalnya. Jarak tempuh dari Jakarta hingga ke Palembang tertera 8 jam. Namun setiap perjalanan tak selalu mulus.Â
Kami lalai lantaran setiba di Pelabuhan Merak barulah kami sadari tiket belum tergenggam. Apes sungguh.
 Seorang kawan dengan cepat membuka aplikasi pembelian tiket online namun tiket tertera hanya ada pada jam 9 dan 10 malam. Tentu hal ini menyebabkan perdebatan. Kami ingin cepat sampai dan tak perlu menunggu terlalu lama.