Kerukunan dan keharmonisan
Di Kalteng, saya merasai kerukunan terjaga dengan baik. Apalagi menjalani puasa bagi saya. Saling mebghargai dan toleransi yang di tunjukan begitu tinggi.
Tidak ada tutup menutup rumah makan. Semua berjalan seperti hari-hari biasa.Â
Banyak masjid dan gereja disetiap kampung atau desa. Hidup berdampingan dengan damai. Dimana saja kita bisa melaksanakan sholat.
Keseragaman suku dari seluruh Indonesia hidup berdampingan. Itu yang saya ketahui. Banyak penduduk luar kalimantan sudah hidup dan menetap di kalimantan Tengah.
Saya lupa ada berapa suku utamanya Suku Dayak di sini. Penjelasan dari seorang teman yang bersuku Dayak harus terpotong oleh teman yang menyuruh berhenti sejenak memberi makan Monyet di pinggir jalan menuju seruyan.
Pertanyaan yang belum terjawab dalam diri
Di manakah hutan paru-paru dunia itu?
Pertanyaan ini selalu aku ajukan. Sebab sepanjang perjalanan saya begitu penasaran ingin melihat pohon-pohon besar paru-paru dunia itu.
Saya hanya melihat sawit sepanjang jalan. Baik sawit produktif maupun baru tertanam. Juga lahan-lahan. Sawit yang sesekali bikin diri kesal. Sebab dalam dir saya hanya ingin melihat hutan.