Selain sawit, saya menikmati potensi ekonomi bernama burung Wallet. Bangunan-bangunan tinggi menjulang yang ada dibelakang rumah-rumah warga. Sepanjang perkampungan rumah burung walet dibangun. Dengan berbagai warna juga model. Menjulang tinggi melebihi tumah penduduk sendiri.Â
Juga dalam satu kecamatan. Saya lihat ada begitu banyak hektar tertanami buah nanas. Yang tentu belum pernah saya lihat sebelumnya.
Di waringin timur, kami dijamu di rumah jabatan bupati. Dari sini saya bercakap-cakap dengan pak supir.
Ia yang sudah berkeluarga dan menetap di kalimantan cukup memberikan banyak informasi. Selama ini saya hanya tau tragedi Sampit. Tapi penjelasannya justru membuka mata. Bahwa kehidupan di sini telah berubah jauh lebih damai. Tidak ada lagi pertikaian. Bahkan semua sudah saling masuk keluar. Ah sungguh sebuah keharmonisan luar biasa.
Ia juga membeberkan bahwa memang di sini banyak sawit. Dan Waringin Timur merupakan daerah yang juga begiu maju selain sawit sebagai penyumbang utama juga kota ini nerupakan kota peerdagangan.Â
Saya sendiri melihat begitu pergerakan ekonomi begitu hidup disini. Sama seperti Palangkaraya.
Selain potensi itu, suguhan pantai kala menuju Kabupaten Seruyan juga memberikan harapan akan potensi. Pantai yang saya lupa namanya ini terhampar begitu panjang pasir putih. Beberapa titik memang dikelola. Tetapi beberapa tidak.Â
Meski agak kecewa karena banyaknya sampah atau tidak terurus dibeberapa titik. saya sangat menikmati pantai disini.Â
Saya berandai-andai, jika dimaksimalkan dengan baik dan didorong kebijakan maka bukan tak mungkin bakal menjadi primadona.