Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menakar Perkembangan Ekonomi Pasca Sail Tidore

29 November 2022   14:35 Diperbarui: 29 November 2022   14:48 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wisata bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Namun, jika hanya sekedar event, apakah pertumbuhan dapat terjadi?"

Beberapa hari ini, di Maluku Utara, khususnya di Kota Ternate dan Tidore, selain euforia sepakbola yang menggila juga turut hadir pelaksanaan Sail Tidore yang menyita perhatian warga.

Berbondong-bondong warga datang ke acara Puncak yang diselenggarakan di Pantai Tugulufa, Tidore Kepulauan pada tanggal 26 November kemarin. Sail Tidore sendiri berlangsung dari tanggal 24-29 November 2022.

Pergelaran acara puncak sangat meriah. Berbagai pertunjukan seni, budaya dan atraksi menjadi menjadi tontonan warga yang hadir. Berjejer kapal-kapal perang melewati lokasi acara bersama perahu kora-kora; perahu kesultanan. penerjun-penerjun payung, tarian adat dan kebudayaan.

Para Menteri yang hadir (Kemendag.com)
Para Menteri yang hadir (Kemendag.com)

Momen acara puncak ini juga dihadiri beberapa menteri yakni Menteri Parawista dan Ekonomi Kretaif, Menteri Perdagangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Berbagai macam kegiatan terlaksana selama perhelatan Sail Tidore 2022 yakni kompetisi Foto, Festival Bahari, Festival Moluku Kieraha, pameran lokal dan nasional hingga pentas seni dll.

Selama pergelaran banyak juga aktivitas dan kemegahan yang dinikmati masyarakat. Semisal melihat kapal-kapal perang yang canggih, menginap gratis di kapal sebagai penginapan terapung, menikmati kuliner dan berbagai lomba hingga aksi sosial dari berbagai elemen seperti pengobatan gratis dan pemberian bantuan ke sekolah maupun masyarakat.

Dokpri
Dokpri

Selama tahap persiapan banyak perubahan di lakukan, seperti infrasturtur, pemberdayaan masyarakat, penyuluhan dan bantuan, promosi produk dll (1)

Tentu semua kegiatan ini guna mendukung dan mensukseskan perhelatan Sail Tidore. Pelaksanaan Sail Tidore 2022 yang merupakan sinergi dari 30 Kementerian dan Lembaga serta Pemda (2)

Sail Tidore sendiri mengusung tema "Tidore: Kota Warisan Dunia, Perekat Bangsa-bangsa. Tidore itu kota bersejarah.  Tema ini dipilih karena latar belakang sejarah Tidore sebagai salah satu Kerajaan Kesultanan sebagai penakluk beberapa dan penguasa sebagain Halmahera, Pulau Buru, seran hingga Papua Barat. Pemberi kontribusi pemnting bagi Indinesia serta menjadi jalur rempah sejak abad 16.  (Baca :Kompas)

Kapal milik AL (FB:Fuad At)
Kapal milik AL (FB:Fuad At)

Apapun rangkaian acaranya, bagi saya, kegiatan Sail apapun dan di manapun terlaksana, memiliki tujuan dari sekedar seremonial belaka.

Festival Sail adalah wadah, sarana, pembuka jalan bagi aspek keberlanjutan yang lebih besar yakni pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Sail Tidore sendiri diharapkan menjadi langkah dari percepatan pertumbuhan segi ekonomi dan wisata, sinergitas pembangunan wisata dalam penyesuaian program pusat dan daerah, pendidikan dan kesehehatan dan pertumbuhan ekonomi kreatif.

Dalam beberapa aspek, sail menurut saya mengandung banyak tujuan. Pertama, dari segi pariwisata. Di mana perhelatan Sail merupakan gerbang promosi wisata lokal ke kancah Nasional dan Intetnasional. Promosi ini dapat menjadi senjata utama mendukung pengelolaan parawisata yang termajaemen dengan baik berbalut unsur kearifan lokal. UKM dan produk lokal dapat tumbuh di sini. Investasi bisa ikut tumbuh dalam dunia parawisata.

Tarian Cakalele (FB: Fuad At)
Tarian Cakalele (FB: Fuad At)

Kedua, perbaikan infrasturktur. Sail mampu menjadi spektrum dalam mendorong perbaikan infrastrukur. Potensi ekonomi yang termaktub dalam suatu daerah membutuhkan kemulusan infrastruktur sebagai pendukung. Hal ini bisa digenjot pemerintah daerah lewat usulan-usulan.

Ketiga, pertumbuhan ekonomi lokal. Sail adalah bagian dari upaya menumbuhkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi daerah. Ekonomi bakal tumbuh karena banyaknya investasi. Menumbuhkan kawasan-kawasan ekonomi baru sebagai pusat ekonomi semisal KEK.

Keempat, perbaikan pendidikan, kesehatan dan UMKM. Ini juga menjadi bagian yang tak terpisahkan. Bagi saya, beberapa sektor pembangunan ini bakal tumbuh seiring perjalanan jika mampu dimanfaatkan dengan baik.

Tarian Daerah (FB:Fuad at)
Tarian Daerah (FB:Fuad at)

"Lalu apakah pelaksanaan Sail Bisa Menggenjot pertumbuhan Ekonomi? ,"

Bisa iya bisa tidak. Pelaksanaan Sail bukan baru pertama dilaksanakan di Maliku Utara. Terhitung sudah dua kali. Pertama di Kabupaten Morotai dan Kedua di Kota Tidore.

Berkaca dari pelaksanaan Sail Morotai tahun 2012 silam, pertumbuhan justru stagnan. Terutama di bidang pariwisata.

Parawisaya menjadi sangat penting kiranya saat ini dalam mengembalikan kepercayaan dan dominasi pariwisata pasca Pandemi. Akan tetapi jika hanya sekedar acara seremeni belaka maka hal itu bakal menjadi sia-sia.

Penerjun Payung (FB: Fuad at)
Penerjun Payung (FB: Fuad at)

Pasca Sail Morotai tidak banyak perkembangan yang berubah terutama dalam jangka panjang. Dalam janhka pendek memang berfek. Banyak program yang dilakukan dalam mendukung potensi pariwista lokal. Seperti pembangunan infrastrukur, manajemen hingga promosi.

Namun seiring perjalanan semua terbengkalai. Tidak terurus dan pariwisata mati. Beberapa memang hidup namun pengelolaan bersifat privat. Sementara masyarakat sebagai pemilik hak kadang tidak dilibatkan dalam rencana pembangunan pariwisata. Terpinggirkan.

Kawasan Ekonomi Khusus memang lahir dari perhelatan Sail Morotai akan tetapi dalam pengelolaannya masih belum optimal. Menurut penelitan teman saya, tumpang tindih rencana dan data terjadi antara pihak swasta dan pihak pemda.

Dokpri
Dokpri

Lalu bagaimana dengan Sail Tidore?

Tentu belum mampu ditakar sejauh mana keberhasilan makna dan tujuan perhelatan ini. Baru seumur jagung pada prosesnya. 

Harapan tetap menggantung. Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Tentang perbaikan demi perbaikan hingga mencaoai level pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Sail Tidore sejauh ini masih sebatas acara seremonial semata. Acaranya masih berlangsung. Namun jika ditakar, pemerintah daerah setelah pasca pehelatan harus benar-benar membangun konspe Jangka pendek, menengah hingga panjang yanh linera.

Ini dilakukan agar tidak ada kegalalan dalam perjalannya. Sehingga tidak terkesan pelaksanaan Sail hanya bagian dari acara seremonia dan euforia menghamburkan anggaran.

Sangat rugi jadinya jika potensi parawisata hanya dikenalkan saat Perhelatan Puncak Sail. Dan Mati saat tiba waktunya. Sebab, parawisata sebagai bagian dari pembangunan SDGs merupakan program berkelanjutan.

Harapan saya sendiri, momentum Sail Tidore tidak sekedar rangkaian acara seremoni yang terkonsep dalam satu waktu. Habis acara habis pula renacan. Tetapi lebih dari itu, Sail Tidore 2023 bisa menjadi peluang guna meningkatkan kesejateraan masyarakat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. (Sukur dofu-dofu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun