"Mafapula mo (Berbagi saja)," Ujar Dino kepada dua rekannya.
 Jalah atau jaring yang mereka tebar pagi ini nampaknya memuaskan. Ikan-ikan tersangkut. Ratusan ekor itu diperoleh sekali tebar. Tidak sia-sia usaha mereka bangun pagi hari dan berjibaku dengan dinginnya udara dan air laut.Â
Ketika warga masih betah menikmati kopi di meja makan, atau bersanda gurau  dengan tetangga, mereka sudah diam-diam menebar jalah diteduhnya lautan. " bangun pagi dapat rezeki " membuat mereka berpacu menarik perahu, mendayung, berenang, memantau ikan dan menebar jalah.
Beberapa hari ini laut sedang pasang. Ikan-ikan tampak berkumpul bergerombol. Memecah lautan teduh menjadi riak yang mengundang takjub. Dari pinggiran, di pagi hari, kami biasa menikmati pemandangan itu dari belakang rumah. Â
Ajakan Dino, diiyakan. Ketiganya berhenti di pantai sebelah Utara kampung. Mengambil daun kelapa dihilangkan daunnya dan dibikin 'Babit; tali". Puluhan ekor ikan sekali jaring itu lalu dibgi merata.Â
Proses bit atau babit ikan di pantai mereka lakukan. Ikan-ikan tersebut dirangkai kedalam tali bit. satu tali bit berisi sepuluh sampai lima belas ekor ikan. ikan-ikan tersebut akan dibawa pulang untuk dikonsumsi. Jika proses itu sementara dilaksanakan dan ada warga yang lewat maka mereka akan memberikan seekor dua ekor untuk dibawa pulang.
Hasil jaring ini tidak mereka jual. Sudah umumnya terjadi di desa. Sebanyak apapun tangkapan, ikan-ikan itu hanya untuk konsumsi dan dibagi-bagi ke setiap warga yang melintas.Â
Berutung pagi ini, tak ada begitu banyak warga yang lewat. terlalu pagi mereka melakukan penjaringan. Menebar jala saat warga belum beraktifitas, jika saja sudah sedikit siang sekira jam 7-8, auto Babari; gotong royong rejeki diterapkan. Berbagi sudah menjadi keharusan. Ikan-ikan yang diperoleh akan dibagi-bagi hingga habis baik yang lewat atau kepada tetangga.Â
Berbagi rejeki sudah menjadi praktik sosial turun temurun. Di desa, orang-orang tak segan saling membantu satu dengan yang lain. Sudah banyak diulas pula kehidupan sosial utamanya masyarakat pesisir. Mulai dari babari pada tingkat aktvitas berat seperti membangun rumah, hajatan, pertanian hingga dalam rumah.