Memasak dengan metode tradisional masih dilakukan. Ini untuk menjaga minyak tanah agar irit hingga kehabisan minyak tanah. Di acara besar, 80 persen menggunakan kayu. Sehingga ada tradisi sumbangan kayu per keluarga di desa yang harus disetorkan ke tuan pemilik acara.
Asik menata kayu hasil tebangan di hutan, keduanya tak sadar. Dibelakang mereka sudah berdiri sang mama dengan wajah geram. Habis kesabaran nampak jelas di wajah.
"Siapa suru kalian ambil kayu basah.," keduanya tak mampu berkata-kata.
"Malam ini kalian berdua makan sagu dengan air," tegas mamanya sembari berjalan masuk.
Aster dan Ical beratatapan. "Saya sudah bilang jangan bawa kayu mentah; basah. Sial, gara-gara pemerintah," kesal Aster. (Sukur dofu-dofu).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H