Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sasimi di Laut Halmahera

10 September 2022   18:42 Diperbarui: 10 September 2022   18:44 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupa-rupanya, kemudi ia serahkan kepada ABK lain yang ingin belajar menggarahkan kapal. Ia sendiri memilih bergabung dengan kami.

"Waduh tidak apa-apa ni," Ujarku menyahut.

"  begini tradisinya bang, tamu harus yang paling pertama. Ayo dicicipi," bujuknya. Saya malu tersipu. Lagi-lagi tradisi (adab) tak pernah lepas.

 Satu irisan tuna saya raih, mencelubkannya ke bumbu racikan. Barulah ku sadari setelah mengunyah, begitu lembut dan nikmat. Kelembutannya menari-nari di lidah. Sungguh sangat nikmat. Teksturnya lembu sedikit berminyak. Bumbu racikan yang ku kira bakal zonk justru melengkapi cita rasa tuna.

Baru segini saja sudah nikmat. Pantas saja di  tuna menjadi menjadi salah satu komoditas yang memiliki nilai tinggi di pasar internasional. Jepang, korea, Cina, AS bahkan di restoran-restoran, tuna menjadi menu favorit. 

Belakangan, gairah pasar eropa terhadap komoditi satu ini menggeliat. Permintaan begitu tinggi dan Indonesia menjadi salah satu produsen perikanan tuna yang memiliki market tersendiri. Peluang perdagangan masih terbuka lebar.

Cicipanku menjadi penanda bagi kapten dan Abk lain. Tiga piring rasanya tak cukup. Sama seperti mencicipi salah satu makanan tradisional yakni Gohu Ikan. Orang juga menyebutnya sasimi ala timur. Namun olahannya beda, yang saya makan kali ini agak mirip sasimi di Jepang.

Gohu ikan ialaa olahan ikan mentah yang dipotong kecil berbentuk segi empat lalu dibumbuhi. Ikan yang diolah sudah dibersihkan hingga tak tersisa satu tulangpun. 

Ikannya pun berbagai jenis, namun yang banyak digunakan ialah cakalang, tuna dan tongkol. Potongan ikan ini kemudian dicampur dengan bumbu seperti kacang tanah, bawang, cabai, daun kemangi, lalu di siram minyak panas. Olahan ini sangat familiar dan menjadi makanan lokal yang di santap dengan sagu lempeng; olahan sagu yang diasapi.

" Kap, bukankah ikan tuna sangat mahal, kenapa tidak dijual kok dibuat sasimi," Tanyaku

" Mahal di luar negeri ia, kalau di sini harganya  tidak beda jauh dengan cakalang. Kamu lebih terhormat mencicipi dua ekor tuna ini ketimbang di jual" ungkap kapten. Pujian kapten membuat diri sedikit malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun