Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Naiknya BBM dan Sederet Masalah

5 September 2022   17:43 Diperbarui: 5 September 2022   17:49 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga, utamanya di desa akan mengakses BBM dari para pemilik warung yang nyambi sebagai agen minyak. Tentu dengan harga yang lebih tinggi mengingat ada biaya yang harus dikeluarkan pedagang membawa minyak dari kota.

Di beberapa tempat, saya menemukan akses BBM oleh warga diperoleh dari pedagang minyak yang menjajakan dari pulau ke pulau menggunakan perahu motor. Kendalanya hanya pada musim ombak, warga kadang sama sekali tidak punya pegangan BBM.

Sementara di sisi lain, maraknya pedagang BBM eceran yang menghiasi sepanjang jalan. Bahkan berjualan di pinggir SPBU. Di Maluku Utara atau di Kota Ternate misalnnya, Jumlah SPBU hanya 5, tetapi jumlah pedagang eceran minyak bisa sampai ratusan. Tidak pernah saya menemukan ini di pulau Jawa.

Mereka dengan sangat bebas mengakses BBM ke SPBU dan pemandangan jejeran jerigen sudah menjadi hal biasa SPBU di timur. Bahkan lebih-lebih, mobil modifikasi yang bisa menampung ribuan liter minyak. Mereka dilayani dan tak peduli larangan pembelian minyak dengan cara-cara seperti itu.

Naiknya harga minyak tentu menimbulkan distorsi-distorsi pada level ekonomi dan sosial. Pada ujungnya mengakibatkan terjadi penurunan level daya beli karena naiknya harga barang yang bermuara pada kemiskinan.

Lebih dari itu, tekanan kenaikan harga akan di perparah dengan spekulasi dan penimbunan oleh oknum-oknum. Tanpa sadar praktek-praktek demikian bisa menambah tekanan pada ekonomi.

Tentu ini adalah catatan penting yang harus diseriusi dan diperbaiki. Terlepas dari keputusan naiknya harga BBM. Tetapi, penekanan agar semua dapat menjangkau dengan harga sama lebih sangat penting.

Penyaluran BBM harus mampu dikawal secara ketat bukan hanya lewat kebijakan. Tetapi juga ada proses penindakan di lapangan. Selain itu menjamin keterjangkauan dan ketersedian adalah urutan berikut yanh perlu di pertimbangkan, utamanya di daerah timur.

Lantas kenapa harga BBM harus naik?

Barusan saya menyaksikan aksi demontrasi mahasiswa di di Monas dan patung kuda. Tempat demonstrasi yang selama ini sering digelar. Gelombang ini adalah permulaan. 

Besok, Selasa 6 September, gelombang demonstrasi akan lebih besar lagi. Undangan via WhatsAap cukup banyak masuk ke handpone. Beberapa ketua pergerakan, BEM, LSM yang saya kenal mulai membangun opini dan press rilis isu pergerakan esok hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun