Dalam pergaulan sosial, selain di santap, ada hubungan kekerabatan yang terjalin. Kita bisa mengundang siapa saja untuk datang dan menyantap bersama-sama.Â
Bahkan ketika tuan rumah tahu jika ada undangan dari salah satu anggota keluarga buat teman-temannya, maka makanan yang disajikan akan dilebihkan.
Tak tanggung-tanggung, tuan rumah akan stand by memasak lagi papeda jika tamu belum datang. Walaupun porsi sebelumnya sudah habis.Â
Acara makan-makan adalah acara makanan Kabong, yang biasanya dilakukan pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu. Di mana semua orang tidak punya kesibukan lebih, sehingga keluarga dapat berkumpul.
Makanan Kabong merupakan budaya makan orang timur utamanya di Maluku Utara. Dulu makanan ini hanya disajikan pasa acara-acara tertentu atau di rumah. Namun sekarang bertransformasi ke ranah bisnis rumah makanan.
Kesibukan dan pandangan instan merupakan beberapa faktor pendorong berdirinya bisnis ini.
Bisnis rumah makan papeda, dalam 10 tahun terakhir berkembang dengan pesat di Maluku Utara. Banyak rumah makan yang berdiri dengan menu yang sama. Perbedaannya hanya pada kualitas dan rasa.Â
Tak ikut ketinggalan, beberapa hotel dan resto di Ternate khususnya, menjadikan menu ini sebagai segmen pasar. Menu makan siang.Â
Kita sangat gampang menemukan rumah makan ini. Jika berkunjung ke Ternate, bisa langsung ke pasar Gamalama. Namun jangan telat, lewat jam satu siang, makanan ini sudah habis diserbu, terutama di jam-jam kantor.
Uniknya, hampir semua rumah makan menerapkan pola yang sama. Harga hanya dihitung berdasarkan berapa banyak satuan papeda yang di konsumsi. Satuan sama dengan satu bokor atau baskom kecil untuk 3-4 orang yang dibanderol 30 ribu-40 ribu. Dan satuan lainnya ialah ikan bakar.Â