Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Euforia Menyambut Kemerdekaan RI di Desaku

9 Agustus 2022   16:40 Diperbarui: 9 Agustus 2022   16:46 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lomba Gigi Leper (sendok). (Dokumentasi Faisal Yamin)

Pertandingan demi pertadingan di atas merupakan sajian hiburan yang sangat jarang dilakukan di desa saya, Desa Mateketen, Kabupaten Halmahera Selatan, terkecuali perayaan hari-hari besar kenegaraan atau lomba antar RT.

Hidup di deda memang memiliki kendala keterbatasan salah satunya kemeriahan dan hiburan. Detik dan menit berjalan lebih lambat dari gerak perkotaan.

Pekerjaan mayoritas sebagai petani yang dilakukan dari pagi hingga sore adalah rutinitas utama warga. Sehingga ketika tak ada aktivitas di desa maka kesunyian menjadi teman abadi.

Memasuki  Hari Kemerdekaan RI Ke-77 yang masih beberapa hari lagi  diperingati merupakan peluang guna menghidupkan desa dari kekakuan aktivitas. Inilah yang kemudian mendorong pemuda desa menyambut hari kemerdekaan dengan menginisiasi membuka berbagai macam lomba.

Pemuda desa sendiri adalah himpunan terdiri dari laki-laki atau perempuan yang belum menikah. Biasanya berisi anak muda yang berada di desa, yang baru selesai kuliah dan mengabdi di desa dengan berbagai macam profesi.

Hidup tidaknya desa berasal dari inisiasi yang mereka lalukan di desa. Dan, kali ini ketika seorang Kompasianer bernama Faisal Yamin memimpin, terbilang cukup sukses. Begitu pun dengan wajah-wajah segar anggotannya yang cukup lihai mengeksekusi komitmen.

Ilmu organisasi yang pernah dipelajarinya di kampus diterapkan kedalam organisasi. Utamanya manajemen organisasi pemuda yang digawanginya.

Sudah beberapa kegiatan dilakukan dan menyambut hari kemerdekaan ini, selain pertandingan di atas, tak lupa juga mereka hadirkan lomba literasi. Yakni, menulis cerpen dan puisi bagi anak sekolah. Sebuah langkah yang patut di apresiasi.

Apapun itu, nasionalisme menjadi catatan penting di desa. Walau tertinggal pembangunan dan tidak banyaknya pilihan namun rasa cinta dan nasionalisme selalu menjadi terdepan. 

Pertandingan demi pertandingan memang hanya sebatas euforia yang dilakukan di hampir seluruh penjuru negeri akan tetapi turut memeriahkan hari kemerdekaan merupakan bagian terpenting dari mencintai NKRI. (Sukur dofu-dofu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun