Sore itu, hujan mengguyur, lapangan menjadi becek namun dua tim yang sedang bertanding tak menurunkan tempo permainan.
Sorak sorai dan gelak tawa penonton sesekali terdengar walau rintik hujan keras menghantam atap-atap rumah. Warga sebagai penonton setia tidak membubarkan diri.Â
Berteduh di teras rumah, samping rumah hingga membawa payung hanya untuk menyaksikan pertandingan Voli antar RT di desa ku.
Di hari-hari lain, atau dalam seminggu belakangan. Lapangan desa menjadi begitu meriah. Warga desa tak pernah absen datang menonton pertandingan yang diselenggarakan oleh pemuda desa.
Mulai dari lomba balap karung, gigit kerupuk, gigit leper;sendok, bola voli, sepakbola hingga domino dan literasi. Mulai anak kecil hingga dewasa turut serta berpartisipasi.
Anak-anak sebagai peserta lomba menjadi pihak yang paling bersemangat. Tak jarang, mereka mengikuti semua mata lomba yang tersedia.
Keluguan dan kelucuan yang ditunjukan anak-anak selalu menjadi tontonan yang menarik bagi warga desa. Setiap gerak-gerik yang mereka lakukan selalu menghadirkan gelak tawa.Â
Para orang tua tak mau diam. Selalu memberikan support kepada anak-anak mereka agar mampu menyelesaikan lomba atau minimal bisa lolos ke babak berikut untuk bersaing memperbutkan juara.
Ibu-ibu biasanya paling heboh. Teriakan-teriakan mereka kadang mengundang gelak tawa penonton. Sahut-sahutan antar orang tua pun kadang menjadi tontonan yang menarik. Tidak ada saling maki, saling caci atau yang bermuara negatif negatif. Melainkan sekedar saling bercanda diantara mereka.