Sekolah-sekolah pun pada akhirnya berani mengikuti lomba tarian tradisional di luar Kota. Pemantapan di sekolah pun berujung menjadi kegiatan wajib ekstrakulikuler.
Di tingkat masyarakat 8 desa, setiap desa sudah mulai berlahan mengadakan pesta ronggeng togal yang dibalut dengan upacara adat semisal, Mopodo Epe, selamatan kampung, perkawinan dll.Â
Belakangan dalam dua tahun terakhir. Terjadi keseimbangan antara pesta joget dan pesta tradisional. Acara pesta joget harus wajib di isi acara togal sebagai pembuka. Di mulai pukul 8 hingga pukul 13. Bahkan dalam beberapa kesempatan pure pesta tradisional.
Pak Ujud saat ini sudah tidak lagi menjabat sebagai kepala sekolah dan sudah dipindahkan ke sekolah lain. Namun perhatiannya pada kebudayaan tak pernah lepas.
Kebajikan yang dilakukannya membawa kebaikan yang berdampak pada perubahan nyata hingga kini. Ia berjuang lewat kapasitasnya sebagai kepala sekolah dan menggunakan wewenangnya dengan baik.Â
Saya tau, dalam proses awalnya berbagai sumber baik materi maupun non materi ia keluarkan. Namun tekadnya tidak pernah berubah sampai saat ini.
Kebajikan yang ditunjukan oleh Pak Ujud adalah suatu gambaran betapa perubahan itu harus digerakan melalui inovasi walau dalam perjalanannya terdapat berbagai tantangan yang dihadapi. Â Usaha, kerja keras dan kebaikan memperkuat tekadanya mengembalikan sebuah tradisi besar suku Makian patut diapresiasi.
Langkah kecil berujung perubahan besar yang dilakukannya merupakan wujud dari nilai kebajikan yang luar bisa. (SUKUR DOFU-DOFU)
#kebajikanmetassik
#maybankfinance
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H