Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Investasi Hijau, Ekonomi Masa Depan Indonesia

21 Juli 2022   18:19 Diperbarui: 21 Juli 2022   18:33 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (Sumber: forestsandfinance.org)

Pembangunan berkelanjutan (suistainable) adalah solusi mengatasi permasalahan pelik antara mengejar pertumbuhan ekonomi dan mengabaikan kelestarian lingkungan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesadaran mutlak bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan jika lingkungan SDA sudah rusak.

 Lingkungan yang rusak pada akhirnya menimbulkan inefisiensi ekonomi. Pertimbangan utama pembangunan berkelanjutan  ialah pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan

Pendekatan  Green Economy lewat pertumbuhan hijau (green growth) agar tidak lagi mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa eksploitasi berlebihan terhadap SDA dan lingkungan yang selama ini terjadi. Pentingnya green economy bagi Negara-negara kemudian mendorong PPB meluncurkan Green economic Inisiatif (GEI) pada tahun 2008. Kemudian termaktub dalam 17 SDGS, Paris Agreement, dan World Economic Forum.

Beberapa point kemudian menjadi acuan atas keseriusan membangun ekonomi hijau diantaranya, di Paris Agreement dalam COP21 tahun 2016 yakni mengurangi laju emisi dari business as usual di tahun 2030, menahan laju temperatur global di bawah 2⁰C dari sebelum Revolusi Industri kemudian pada G20 di dorong komitmen negara-negara pada isu perubahan iklim, termasuk untuk phasing out subsidi atas fossil fuels

Lalu G20 finance track guna membentuk Sustainable Finance Working Group (SFWG).  Pada COP-26 bulan November 2021, pendanaan iklim merupakan salah satu tema utama untuk mewujudkan Net Zero Emissions secara global di tahun 2050, serta Carbon pricing menjadi instrumen yang diandalkan dan dipromosikan dalam berbagai forum serta Tren global ESG funds  semakin meningkat pesat sejak 2020. ( Kemenkeu, 2021)

Green Economy   dipandang penting agar pembangunan ekonomi yang dilandaskan ketergantungan pada SDA berlebihan dan sering tidak diikuti oleh perkembangan teknologi ramah lingkungan serta ektraktif dapat ditinggalkan. 

Sehingga penggunaan dan pemakaian sumber tidak ramah lingkungan yang menyebabkan emisigas rumah kaca serta perubahan iklim dapat ditekan dan dihilangkan. Dalam  Green Economy, alokasi teknologi sudah terbaruhkan, manajemen proses dan pengorganisasian keta, kebijakan yang efektif terutama dalam melindungi lingkungan, keterlibatan swasta yang konsiten dan bersih dapat mendorong kesejateraan.

Presidensi G20, Peluang Penguatan Investasi Hijau

"Recover together, Recover Stronger" Tema besar dalam pertemuan G20  diharapkan  mampu memberikan peluang kepada Indonesia guna membangun komitmen, koordinasi dan kebijakan yang kuat dalam membangun ekonomi pasca pandemi Covid-19. 

Pertumbuhan ekonomi yang lambat pada periode pandemi telah mengancam berbagai sektor salah satunya stabilisasi di bidang keuangan. Sehingga G20 diharapkan mampu merumuskan kebijakan yang tepat dan iklusif agar dapat pulih bersama.

Stabilisasi keuangan Negara yang terganggu akibat adanya pandemic Covid-19 kemarin membuat Indonesia sebagai Presidensi G20 merumuskan beberapa agenda prioritas keuangan. Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan menyepakati komitmen untuk enam agenda prioritas jalur keuangan Presidensi Indonesia, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun