Proses ini kadang sedikit sakral tergantung dari ilmu si peramu Rorano. Banyak yang saya temui misalnya mengambil pada hari tertentu yang di rasa hari baik, berapa banyak; biasanya ganjil, hingga tata cara pengambilan dan doa yang harus diucapkan sebelum memotong atau memetik.
Di berbagai daerah tata cara pengambilan dan Basililoa tentu berbeda karena masing-masing suku memiliki metode yang berbeda-beda yang diterima secara turun temurun.Â
Pun dengan komunitas yang sama atau suku yang sama, memiliki metode yang berbeda-beda dalam tahapan pengambilan sampai pengobatan.
Walaupun begitu, Proses Siloloa ini menjadi yang utama dalam meramu Rorano. Bagi saya sendiri prosesi sililoa, merupakan sebuah adab yang menunjukan keseimbangan antara alam dan manusia. Menjaga alam dengan cara menghormati si pemilik alam maupun unsur hidup dari tanaman itu sendiri.
Bayangkan saja, hanya untuk memetik daun atau menyayat sedikit batang kulitnya, seseorang harus meminta izin terlebih dahulu pada pohon tersebut atau pada tanaman tersebut.Â
Sementara di sisi lain, banyak orang dengan begitu entengnya membabat hutan, mengeruk isinya secara serampangan hanya untuk kepentingan komersil. Pada akhirnya terjadi ketidakseimbangan.
Prosesi selanjutnya setelah mengambil bahan-bahan yang diperlukan kemudian diramu menjadi Rorano. Rorano ini kebanyakan diperas untuk di minum oleh pasien. Namun banyak juga saya temukan bisa dioles atau di uapi kepada pasien. Tergantung berbagai metode yang digunakan.Â
Pengobatan tradisional di Maluku Utara saat ini masih sangat mudah dijumpai. Kepercayaan masyarakat pada obat tradisional yakni Rorano sangat tinggi. Berbagai macam penyakit mampu disembuhkan. Walau harus mengalami berbagai tahapan atau tidak sembuh dalam sekali.
Percaya atau tidak hal ini juga penulis rasakan, beberapa tahun lalu sempat terkena salah satu penyakit, Hernia. Ketimbang melakukan operasi, saya memilih pengobatan tradisional.Â
Saya menuju dataran Halmahera. Seorang teman mengenalkan saya pada kenalannya. Di sana saya tinggal hampir sebulan lamanya. Dan hingga saat ini, saya benar-benar sembuh.Â