Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Miras dan Pangkuan Hasrat

5 September 2021   01:51 Diperbarui: 5 September 2021   02:08 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :BP.Guide.Id

Menjelang malam suasana resto mulai nampak sepi. Lagu-lagu sudah berhenti. Wanita-wanita yang nongkrong tadi satu persatu pergi. Memasuki kamar. Transaksi sepertinya berhasil. 

Para lelaki di meja ini tak mau kalah. Terurama si bos. Ditelponlah jaringan lokal penyedia jasa birahi. Tentu sebagai bonus atas kerjasama proyek yang berhasil. Paket komplit dari jasa pelayanan selama mereka  di sini dan belum kembali ke Jakarta.

Datanglah satu wanita muda nampak malu-malu dan duduk agak menjauh. Namanya Putri. Walau aku tau itu nama samran.  Umurnya antara 15-17 tahun. 

Satu lelaki berdiri. Kupanggil Ia sang "Dosen". Lantaran Ia benar-benar dosen di salah satu Universitas.

Tugasnya menerima tamu dari luar kota. Siapa saja dan apa saja. Ia melayani mereka sesuai keinginan sang klien. Keuntunganya ialah persenan dari setiap proyek. Sang oknum dosen ini belakangan ku ketahui nyambi sebagai "germo".

Setelah bincang-bincang, wanita itu berdiri dan berkenalan dengan bos. Aih sungguh sangat kecil anak ini, bauh kencur. Polos wajahnya. Gemes. Handponenya elit. Gayanya metropolis. 

Logika seakan runtuh. Anak sekecil ini nyambi sebagai penawar jasa hasrat. Benturan semakin kencang ketika kulihat wajah sang "germo". Aih sungguh tabiat apa yang ku temui hari ini. 

Harga disepakati. Jadilah sang bos menyeretnya ke peraduan hasrat. Ku lihat dari kejauhan sambil menimbun banyak pertanyaan. Sebelum memutuskan pulang menjelang fajar.

*

Malam minggu tak ubannya surga. Di sini, di Kota kecil ini, miras dan seks begitu berkelas. Dari gang-gang, depan jalan setiap kelurahan, pub hingga karaoke. 

Di gang-gang, malam minggu adalah pesta. Miras berkelompok. Dua sampai lebih kelompok. Di pub, lantunan lagu dan aduan gelas lebih menjadi-jadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun