"Hati-hati jatuh dek,"
Ia menengok tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Terus duduk tanpa menghiraukan orang-orang.
Saya terus memperhatikan gerak-geriknya. Ia berdiri, memutar ke belakang, maju lagi kedepan lalu duduk kembali di tempat yang sama.
Tatapannya ia arahkan pada anak-anak dipinggiran pantai yang asik bermain. Sesekali ia melambai seakan mengenal mereka.Â
Ia juga terlihat begitu kagum pada kapal ini. Sebagai anak kecil mungkin saja ia sedang berfantasi menjadi apa atau sedang merasa bangga duduk di depan dan dilihat banyak orang.
"Mau kemana," tanyaku lagi mengakrabkan diri.
"Mau ke pulau itu," sambil menunjuk sebuah pulau besar.
"Saya mau kesitu juga. Terus turun di kampung mana," ujarku.
"Disitu," Ia menunjuk saja tanpa tau di mana ia tuju. Kemungkinan sedang bersama dengan pendamping yang duduk di dalam kapal. Ia hanya mengetahui akan ke pulau tujuan.Â
Sesekali saya melihatnya memperhatikan setiap kampung yang disinggahi. Menemukan gambaran tentang kampung asalnya.