Bunga tak lagi memikirkan citra buruk yang melekat padanya. Baginya saat ini adalah bagaimana membuktikan bahwa ia sudah kembali normal.Â
Tak main-main, ia memiliki tujuan membuktikan diri kepada semua orang yang menghakiminya bermacam-macam. Tekadnya ialah menjadi wanita sukses yang mandiri. Berlahan namun pasti ia merintis bisnis secara perlahan dengan target-target yang telah ia rencanakan.
Baginya, kegilaan masa remajanya memang sudah menyeret ia pada sisi negatif kehidupan. Namun jika berlarut-larut dalam penyelasalan adalah kondisi paling buruk dari seorang manusia.
Sehingga hampir sembilan bulan ini, ia benar-benar membuktikan bahwa ia mampu terlepas dari gengaman narkoba. Walau jalan yang ia hadapi sangat berliku terutama berkaitan dengan psiknya.
"Untuk berhenti kita harus yakin bang. Terus berani menjauhi lingkungan yang merusak itu serta dekatkan diri pada Tuhan," pesannya.
Ceritanya sebagai mantan pemakai berakhir ketika kumandan Adzan menggema. Kami berdua akhirnya memutuskan mengakhiri cerita hari ini dan membuat janji akan bertemu dilain kesempatan.
Secara pasti cerita yang ia bagikan membuat saya begitu takjub padanya. Bahkan ketika sampai saya memberikan apresiasi akan kisahnya sebagai bagian inspiratif karena mampu bangkit dan melawan berbagai stikma sosial yang melekat padanya.Â
Kebangkitannya membuat saya terus memberikan dorongan bahwa apa yang hendak ia capai harus terus di perjuangkan. Walau harus diraih dengan kesakitan sekalipun (sukur dofu-dodu)
***
Catatan:
*artikel ini sudah mendapat persetujuan dari narasumber untuk dipublish.
*Bunga adalah nama samaran