Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Tadarus dalam Genggaman Zaman

23 April 2021   00:13 Diperbarui: 12 April 2022   11:29 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia langsung menyapa lalu berujar " Wah mantap. Sudah ada teman tadarausan," 

Pernyataannya membuat saya agak sedikit kaget. Termakan penasaran, saya lantas bertanya," Lah terus remaja Masjid yang lain," 

"Waduh tidak bisa diharapkan bang. Mereka asik main game," ungkapnya.

Ia pun menceritakan kondisi Ramadahan tahun kemarin, di mana ia harus sendirian hingga ramadhan selesai melakukan tadarusan. Di tambah kondisi covid yang memaksa para ibu-ibu "Veteran tadarusan" tak berani datang. 

Bahkan, pada beberapa kesempatan ada seorang warga yang kemudian memberanikan diri datang dan membantunya menyelesaikan bacaan lantaran Ia mendengar setiap malam hanya sendirian membaca Al-qur'an.

Hingga malam ke 11 ini, saya akhirnya menyadari bahwa memang demikian apa yang disampaikan. Walaupun secara umum masyarakat di Maluku Utara tidak mempercayai adanya covid namun partisipasi dalam agenda tadarusan mulai menurun. Terutama para remaja yang mulai terkungkung oleh game.

Sekedar diketahui, selama sebulan kembali ke Ternate, kondisi kepercayaan masyarakat terhadap covid sangat rendah. Bahkan kondisi di Maluku Utara laiknya kondisi sebelum pandemi apalagi saat ramadhan saat ini, banyak sekali protokol kesehatan yang dilanggar (akan dibahas pada artikel lain)

Remaja Masjid bahkan anak muda lain tak lagi mengisi waktu membaca Al-Qur'an. Padahal, di awal-awal tahun 2000 hingga 2014, keinginan masyarakat dalam mempelajari Al-Qur'an sangat tinggi.

Apalagi di dalam bulan ramadahan seperti saat ini. Anak muda berbondong-bondong meramaikan masjid bahkan hingga tiba waktu sahur.

Sebuah keadaan yang bagi saya menjadi anomali betapa perkembangan zaman telah melunturkan nilai penting dari kondisi keagamaan. Sebuah kemunduran yang bisa berdampak pada moral dan etika kemasyarakatan. 

Krisis ini tidak lantas menjadikan saya skeptis atau menjustise sebab keinginan seseorang mempelajari Al-Qur'an terletak pada dirinya sendiri. Namun apa pun itu kondisi ini sangat penting untuk menjadi perhatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun