Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kue Unik Bernama Andara

27 Maret 2021   23:29 Diperbarui: 27 Maret 2021   23:31 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Infopublik.id

Kehadiran laki-laki saat proses penggorengan di yakini dapat mempengaruhi hasil kue. Yakni kue akan berbentuk (maaf) kelamin pria.

Salah satu bentuk kue yang hampir menyerupai kelamin laki-laki. Ini Terjadi karena ada laki-laki yang lewat
Salah satu bentuk kue yang hampir menyerupai kelamin laki-laki. Ini Terjadi karena ada laki-laki yang lewat
Setiap ada pria yang bahkan hanya lewat, kue tersebut langsung berbentuk kelamin. Walau tidak sempurna.Beda ceritanya jika laki-laki masuk kedalam dan melihat proses penggorengan. Maka bentuk kue akan benar-benar menyerupai kelamin laki-laki.

Heran kan? saya saja heran. Dan faktanya memang benar demikian. Beberapa kali saya melihat langsung bagaiaman kue tersebut terbentuk karena kehadiran laki-laki.

Sayapun tak paham kenapa demikian. Bahkan minim informasi kenapa seperti itu. Namun menurut kepercayaan kue tersebut milik para wanita dan sedikit ada unsur mistis. Apalagi hanya disajikan pada hajatan-hajatan.

Bentuk lain. Dokpri
Bentuk lain. Dokpri
Walaupun begitu Kue ini termaksud buruan banyak orang. Tak jarang ketika datang ke pengajian atau tahlilan, jika mendengar ada kue ini maka auto di serbu untuk dicicipi. Bahkan tak segan-segan di bungkus dan di bawa pulang.

Rasanya yang khas dan jarang ditemui adalah faktor kenapa kue ini begitu diburu. 

Di pasar tradisional sendiri mencari kue ini sangatlah susah. jika ketemupun harganya cukup merogoh kocek. Bayangkan saja perbuah dibanderol seharga 5.0000 rupiah. Apa tidak merogoh kantong. Walaupun begitu, kue ini selalu habis tak sampai sejam.

Kue Andara merupakan salah satu bentuk dari kearifan lokal yang hingga saat ini masih terus dibuat. Kue turun temurun tanpa resep neko-neko ini tetap kuat dalam badai perubahan budaya.

Balutan budaya inilah yang membuat kue ini menjaga asa kebudayaan yang terjaga hingga kini. Tentu di berbagai daerah di Indonesia, masih banyak makanan-makanan serupa yang juga unik dari sisi pembuatan hingga penyajian bahkan hingga kepercayaan. Semua bermakna dan memiliki filosofi tersendiri. (Sukur Dofu-Dofu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun