"Kan tante tidak tau," ujarnya.
"Ya sudah saya tidak janji tapi nanti saya suru mama saya kirim,"Â janjiku.
"Wah, tante tunggu ni," harapnya.Â
*
Berarti bulan ini, kenari sudah kering dan sudah bisa ditumbuk ; dipecahkan cangkang dan diambil isisnya. Ia pun berjanji akan menanyakan stok buah kenari dulu ke kampung dan akan memberi kabar dalam beberapa hari. Sebab untuk mengetahui info, ia harus menitip pesan ke masyarakat yang pulang ke desa.
Tiga hari kemudian ia memberi kabar, bahwa masih ada stok buah kenari kurang lebih dua karung beras 25 kilogram. Saya pun lantas menyampaikan agar buah kenari masih dalam bentuk cangkang tersebut ditumbuk.
Sembari menunggu, saya kembali lagi ke Matraman dan menyampaikan bahwa buah kenari akan sampai dalam beberapa hari. Kalkulasi saya waktu itu bisa dikirim 6 kilogram dan menyampaikan agar jangan dulu membuat kue.
Namun karena kebanyakan, kami kemudian membagi kenari tersebut menjadi dua tujuan pengiriman. Dua kilo untuk beliau dan empat kilo lagi untuk keponakannya di Surabaya.
" Oji itu kenari banyak sekali. Tante mau berbagi ke ponakan tante di Surabaya. Dia bisnis Kue.," sarannya saat itu.
"Oh iya tante boleh. Lebih bagus malah. Siapa tau toping kenari banyak disukai konsumen. Nanti tante kirim saja alamatnya ke saya, biar di kirim sekalian dari Ternate," Ujarku.