Tentunya, obrolan dengan Bu Rani di warung yang sederhana memberikan pengetahuan yang begitu luas. Permasalahan ekonomi, politik dan sosial di Indonesia di utarakan secara gamblang seusia beliau. Bahkan, perkara hutang Indonesia yang triliun lebih ia sentil.Â
Baginya, ini dosa pemimpin yang harus di tanggung 260 juta rakyat Indonesia. Bahkan oleh cucunya yang berusia tiga tahun.
Di akhir obrolan ia berpesan agar menjadi kaya yang bermartabat. Menjadi kaya dengan cara-cara halal. Sebab, bangsa ini butuh orang pintar dan baik. Orang pintar yang seringkali tidak tepakai di Indonesia.
"Kedepan generasi kalian yang bertanggung jawab atas beban perbuatan negara. Jika kalian tak mampu memecahkan solusinya maka hanya akan ada kerusakan-kerusakan. Kalau saya, sudah tua jadi tugas saya menasehati kalian.," Ujarnya.
Tentunya nasehat beliau sungguh bermakna Pengetahuan beliau tentang dinamika Indonesia yang luas memberikan saya pengalaman pengetahuan yang baru, segar. Tentu ini mendorong pribadi agar lebih peka pada perubahan sosial, ekonomi dan politik di Indonesia.Â
Sebelum berpamitan, ia menyelipkan agar saya cepat nikah dengan tips-tips memilih pacar. Wiuh...ini juga pengetahuan pikirku. wkwkw..Sukur dofu-dofu (terima kasih)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H