Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dunia Berkembang, Selera Berubah, Bisnis Beradaptasi

2 September 2020   10:48 Diperbarui: 3 September 2020   17:20 2884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Grafik dari Lokadata.Id

Sementara tingkat pendapatan di media sosial, pendapatan facebook masih yang tertinggi hingga tahun 2019 yakni $ 70.7 Milyar, Instagram $20 milyar dan Youtube.

Sumber : Lokadata.id
Sumber : Lokadata.id
Sedangkan di Indonesia, Mc Kinsey memperkirakan hingga 2020 GMV medsos (instagram dan facebook) bisa mencapai $ 25 Milyar.

Jika dilihat dari tingkat penggunaan atau pilihan medsos maka dapat disimpulkan tingkat persaingan media kedepan dikuasai oleh medsos. Hal ini tergambar jelas pada data We Are Sosial.

Youtube menjadi satu pesaing utama televisi karena memiliki 88 persen tingkat pengunaan disusul WhatsApp 84 persen, Facebook 82 persen dan Twiter sebesar 56 persen dari total populasi penduduk Indonesia.

Pangsa pasar

Kekurangan Televisi menjadi kelebihan medsos Kekurangan medsos menjadi kelebihan Televisi. Lantas apa saja kekurangan dan kelebihan itu?

Pertama, program.

Ada keunggulan ada kelemahan, itu kata yang saya sematkan pada dua dimensi persaingan di bisnis media ini. Program-program sebagai produk unggulan memiliki keunggulan masing-masing. Di Televisi, keunggulan program ialah update terutama berita-berita terkini yang langsung dilaporkan secara profesional.

Stasiun televisi akan memiliki karateristik dan keunikan masing-masing dalam melihat peristiwa yang sama. Sudut pandang ini menjadi keunggulan produk diantara mereka. Sehingga konsuken dapat memilih mana saluran yang ingin di konsumsi.

Namun kelemahannya program yang ditawarkan tidak cukup beragam. Tidak ada difrensiasi produk sehingga terkesan kaku dan usang. Konsumen hanya dihadapkan pada pilihan program yang tidak berkembang alias konsumen harus mengkonsumsi apa yang sudah di tawarkan.

Hal ini kemungkinan karena struktur persaingan mengejar rating. sehingga kebanyakan program televisi hampir sama. Rating sebagai acuan riset masih digunakan. Artinya jika program televisi lain memiliki rating yang cukup maka televisi lain akan ikut melakukan hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun