"Uang bisa menyatukan tapi juga bisa membuta kan"
Dalam sebuah Team Work, kerjasama yang apik akan melahirkan kepercayaan. Apalagi jika, kerja sama itu di landasi pada tujuan yang sama. Semakin lama kerja sama sebuah tim akan menghasilkan orang-orang pilihan yang bermula dari sebuah lingkaran besar.
Orang-orang pilihan ini akan membangun trust yang kuat dan saling support. Saling memberi ide dan dukungan-dukungan moril. Tetapi, apakah itu akan bertahan lama? tidak. Karena terkadang kepercayaan yang lebih adalah kehancuran yang tersirat.
Sifat dan kebutuhan manusia lah yang menjadi alasan kuat di balik retaknya kepercayaan hingga lahir lah keretakan.
Dalam berbagai kasus, uang terkadang menjadi pangkal sebuah masalah. Di sekitar kita permasalahan-permasalahan ini selalu hadir. Pelenyewengan dana, hutang tak di bayar, penipuan, Â kesalapahaman penggunaan anggaran, pemalsuan laporam dll.
Kondisi ini juga menjelama pada sebuah team work. Sensivitas pengelolaan uang yang biasanya di percayakan kepada seseorang tak pelak menimbulkan konflik dan keretakan. Hal terkecil seperti organisasi kemahasiswaan dengan sistem pengelolaan yang tak termanajemen secara profesional adalah contoh-contoh kecil keretakan.
Dulu, masih berstatus sebagai mahasiswa dan aktif di beberapa organisasi. Pengelolaan anggaran selalu menjadi masalah utama dalam setiap agenda-agenda rapat. Bahkan tak jarang, orang yang di percayakan mengelolah uang tersebut menjadi bulanan-bulanan mahasiswa hingga berbuntut pada perpecahan dan dualisme.Â
Bisa di bilang, salah satu faktor dualisme organisasi-organisasi baik intra maupun extra adalah salah konsep dalam pengelolaan uang hingga meremukan trust pada setiap anggota. Uang-uang tersebut bisa diselewengkan secara berkelompok, atau Individu.Â
Uang bisa menyatukan, tapi bisa membutakan. Contoh di atas adalah secuil masalah sebagai gambaran. Karena sejatinya, kita semua sering berada pada kondisi yang sama.
Pada lingkungan team work berorientasi profit, tak pelak terjadi keretakan dalam perjalanan bisnis. Â sistem pembagian hasil seringkali meruntuhkan kejayaan bisnis atau apa yang sudah di mulai dari sebuah kelompok bisnis
Uang adalah selembar kertas yang secara logika sebenarnya tak mempunyai nilai. Nilai ini terframing secara masif sejak awal peluncuran sebagai "alat" tukar dalam transaksi.Â