Produk-produk turunan kelapa diatas merupakan produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi ketimbang hanya mengusahakan nilai tambah pada kopra.
Hal ini dapat ditunjukkan pada kondisi permintaan pasar luar negeri. Konsumsi global untuk buah segar kelapa sendiri mencapai 30 persen di dunia. Sedangkan sekitar 27 negara kelompok Uni Eropa merupakan konsumen terbesar minyak kelapa dunia dengan pemanfaatan sekitar 743 metrik ton per tahun. Â
Pemanfaatan-pemanfaatan produk turunan oleh negara-negara besar yang notabene bukan produsen kelapa justru jauh mengungguli produsen kelapa.
Menurut FAO, Cina merupakan negara dengan pemanfaatan paling besar pada turunan kelapa, diikuti oleh malaysia, USA, UEA, Singapura, Belanda, jerman dan Belgia. Sedangkan Indonesia, walaupun melakukan perdagangan, akan tetapi hanya dalam bentuk primer yaitu kopra, minyak kelapa dan buah kelapa.
Catatan positif mungkin terlihat pada tahun 2017 dimana persaingan minyak kelapa dan sabut kelapa indonesia cukup kuat menurut Kementan. Indonesia hanya unggul dalam ekspor kelapa kulit yang mencapai 58 persen pangsa pasar dunia, serta permintaan tinggi terhadap sabut kelapa yang belum mampu dimanfaatkan oleh industri kelapa. Selebihnya Indonesia kalah dengan negara lain. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H