Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kopra, Harga, dan Identitas

17 Juli 2020   11:13 Diperbarui: 19 Juli 2020   14:04 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Demo harga Kopra

Hingga kini, harga kopra tidak lebih dari 6.000/kg. Di setiap daerah hanya memiliki selisih Rp 500-1000 kg. Wilayah Halmahera Timur harga kopra 6.500, Halmahera Utara 6.800 dan Halmahera Selatan 5.500.

Selain itu keterikatan petani dengan pengepul dan perantara cukup tinggi. Keterikatan ini karena pedagang merupakan sumber permodalan dan biaya bagi petani. Petani biasanya meminjam sejumlah biaya ke pedagang dan akan dilunasi saat panen. 

Artinya, saat petani membutuhkan biaya untuk sekolah anak atau membeli beras maka mereka bisa mengambil terlebih dahulu ke pedagang. Begitu juga ketika hendak melakukan produksi kelapa. Kondisi ini terjadi dihampir semua petani baik kopra, cengkih dan pala.

Kelapa menjadi identitas namun pamornya kalah oleh sawit. Sejak dominasi sawit di dunia perdagangan internasional, kelapa tetutama produk kopra menjadi tersisihkan dan petani menjadi pihak yang paling dirugikan.

Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan pihak-pihak terkait belum mampu memberikan solusi dalam kesejahteraan. Padahal, kelapa merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis dari daun hingga akar yang jika dimanfaatkan dengan kosep produk turunan (Value added) maka tentu 238 petani kelapa berserta keluarga dapat hidup dengan sejahtera.

Komoditas kelapa sendiri jika digambarkan secara diagram pohon maka akan terdapat banyak nilai tambah yang dapat mengalahkan nilai dari kopra. Contohnya, buah kelapa, terbagi dalam 4 bagian ekomis, yakni air kelapa, daging kelapa, tempurung kelapa, dan sabut kelapa.

Pertama, air kelapa. Pemanfaatan air kelapa dapat dijadikan berbagai produk turunan (sari kelapa, coco vinegar, kecap kelapa, minuman dari kelapa sebut saja coco drink).

Untuk permintaan air kelapa dunia sendiri, selama 5 tahun terakhir, jumlah permintaan mencapai 200% dengan nilai perdagangan dunia menyentuh angka 300 Juta USS.

Peluang ini kemudian diambil ahli oleh Filipina sebagai produsen air kelapa dunia dengan 42 persen pangsa pasar dan gerakan Pepsi serta Coca Cola dalam mengakuisi perkebunan di Brasil menandakan bahwa gairah pasar internasional terhadap perdagangan kelapa semakin tinggi.

Selanjutnya, daging kelapa yang dapat dibagi menjadi 3 produk tambah yaitu, daging kelapa parut (low fat coconut, cocmix) dari cocmix kemudian menjadi concentrated cocomix (Virgin oli, Skin Milk), Kosmetik. Kemudian, Kulit ari daging kelapa (Semi virgin oil, coco cake oil) dan Kopra yang terbagi atas dua, Minyak kelapa dan bungkil kopra.

Minyak kelapa (minyak goreng dan coco chemical) sedangkan Bungkil kopra sebagai pakan ternak. Semua produk diatas hanyalah gambaran kecil pemanfaatan kelapa yang baru dikupas dalam buah kelapa, belum batang kelapa dan daun kelapa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun