Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Saloi, Tas Tradisonal Petani di Maluku Utara

14 Juli 2020   17:02 Diperbarui: 16 Juli 2020   21:58 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Patung Saloi di Jailolo. (Foto: Yunita Werdiningrum/yunitawerdi.blogspot.com)

"Saloi merupakan ransel tradisional petani di Maluku Utara bagi emak-emak, jujaru (cewek remaja) hingga anak-anak perempuan".

Saloi atau tas ransel ala petani Maluku Utara merupakan tas wajib bagi petani utamanya kaum wanita jika ke kebun. Di Maluku Utara sendiri saloi menjadi identitas dari petani. 

Keunikan saloi dapat ditemukan di setiap kabupaten di Maluku Utara. Bahkan, suku Tagutil (suku pedalaman) di Kabupaten Halmahera Timur juga menggunakan tas ransel ini untuk kegiatan sehari-hari. Dimana pun kita berkunjung kita akan menemukan para mama dan anak-anak yang menggandeng saloi dengan hasil kebun yang terisi. 

Identitas saloi di Maluku Utara cukup penting. Ukuran masing-masing saloi per daerah bervariasi dengan bahan yang juga bervariasi tetapi memiliki bentuk yang sama. 

Bahkan bisa dibilang saloi merupakan budaya petani Maluku Utara yang tak lekang oleh waktu. Sehingga, sebagai bentuk apresiasi akan kearifan lokal ini, berdiri salah satu monumen " Monumen Saloi" di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat.

Selain sebagai alat atau tas tradisonal petani Maluku Utara, saloi kini sudah menjadi ole-ole yang dikembangkan industri kreatif. Bahkan, tak jarang pada event-event besar saloi di tampilkan baik di stan maupun sebagai pertunjukan utama. 

 Menurut Antropolog Maluku Utara Agus Salim Bujang, keberadaan saloi harus tetap dipertahankan dan tidak boleh punah dimakan (perkembangan) zaman (baca berita tagar id).

Monumen Patung Saloi di Jailolo. (Foto: Yunita Werdiningrum/yunitawerdi.blogspot.com)
Monumen Patung Saloi di Jailolo. (Foto: Yunita Werdiningrum/yunitawerdi.blogspot.com)
Identitas saloi sebagai tas ransel di Maluku Utara sudah turun temurun digunakan. Tas unik ini terbuat dari bahan anyaman bambu maupun rotan yang di rajut berbentuk cerut atau bakul. 

Pada talinya terbuat dari serat pohon maupun plastik. Bentuk umumnya seperti corong dengan penampang atas berbentuk bulat dan buntut yang kecil.

Bentuk yang menyerupai bakul ini bisa di isi bermacam-macam hasil kebun. Saloi ini biasanya berdiameter bulat 1-2 meter dengan panjang 70 cm-1 meter bagi orang dewasa. Sementara, bagi remaja dan anak-anak memiliki ukran yang lebih kecil. Ukuran ini disesuaikan dengan si pemilik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun