Di salah satu sekolah saya menemukan beberapa mata pelajaran yang tidak memiliki guru pengampu sama sekali. Sehingga kondisi ini memaksa guru yang ada untuk belajar kembali mata pelajaran tersebut walaupun bukan basic nya hanya agar siswa tidak terlambat dan dapat menyerap mata pelajaran tersebut.
Kondisi ini belum lagi di perparah dengan masalah kesejateraan oleh gutu-guru di wilayah pesisir. Guru-guru yang kebanyakan tenaga honorer dan bersedia di bayar berapapun ini seringkali menggantungkan ekonominya pada bantuan warga semisal ikut bertani atau mengelola kebun pemberian masyarakat. Untuk tempat tinggal mereka harus menyewa rumah-rumah warga tempat mereka mengabdi.Â
Untuk ke sekolah mereka harus menempuh jalan terjal dan berbukit baik pergi maupun pulang, sebab tidak ada fasilitas negara yang di gunakan. Kondisi ini juga terjadi pada guru PNS.Â
Namun, di tengah kondisi ini. Mereka tetap mengabdi untuk mencerdaskan generasi muda agar mampu bermimpi. Tidak jarang mereka mengambil tindakan tegas jika siswa tidak belajar sesusai jam sekolah dengan memberikan pelajaran-pelajaran tambahan secara gratis.
Pada kesimpulannya, guru merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan generasi bangsa. Pada wilyah pesisir peran mereka lebih hebat dengan terlibat langsung dalam permasalahn sosial. Walaupun secaraa ekonomi mereka masih jauh dari kata layak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H