Engkau melaut dengan layar utuh
Seraya berkata padaku..
Ini adalah Layar rindu
Layar yang tidak sekali-kali koyah oleh defenisi.
Layar yang tidak sekali-kali sobek karena artikulasi.
Engkau bentangkan pada tiang harapan
Mengikuti arah angin menuju timur
Menimbang-nimbang
Mengukur-ngukur
Tak sekalipun berkedip
Bekalmu kau cukupkan dengan harapan
Bahwa gelombang keputusasaan tak menggoyakan layar rindumu
walaupun,arus rindu tak pernah kau harapkan pada perjumpaan mu dengan tepian-tepian pantai.
Senja mulai terlihat,Â
Engkau masih sibuk mengaduh layar mu
Bahkan, ketika keindahan semakin sirna, engkau masih menaruh harapanmu pada rindu di penghabisan angin.
Bogor, 17/10/2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H