Semburat jingga yang hangat kala itu
Di iringi Harum petrikor yang mengudaraÂ
Menumbuhkan irama yang indah dalam sanubari
Melukiskan romansa di ujung nestapaÂ
Â
Tentang cerita yang meningalkan lukaÂ
Tentang cinta yang tersirat dukaÂ
Tentang Aksara yang tertulis dengan penaÂ
Yang menjadi tanda tentang kita yang tak bisa bersama
Â
Kini rasa yang dulu pernah ku jagaÂ
Terasa asing dan berbedaÂ
Rasa yang pernah tersuguhkan dalam secangkir kopiÂ
Hanya berisi ilusi yang menyat hatiÂ
Â
Kopi yang kupesan masih tetap samaÂ
Di tempat biasa pada sudut kotaÂ
Diselimuti malam yang meracuni semua pikiranÂ
Bahwa kau pergi dan meningalkan kenangan   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H