Mohon tunggu...
Nanda AP
Nanda AP Mohon Tunggu... Administrasi - Pembaca Musiman

Ars Longa, Vita Brevis~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengondisian Operan

9 April 2018   04:21 Diperbarui: 9 April 2018   04:30 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekperimen laboratorium telah membuktikan bahwa penguat yang terjadi segera lebih efektif dibandingkan yang terjadi lambat; semakin besar jarak waktu antara respons operan dan penguat, semakin kecil kekuatan respons. Banyak ahli psikologi perkembangan telah menemukan bahwa keterlamabatan penguatan adalah faktor yang  penting dalam menghadapi anak kecil. Misalnya jika anak bertindak ramah terhadap hewan peliharaan tindakan itu sebaiknya segera di perkuat dengan pujian (hadiah) segera.

  • Pembentukan

Teknik ini memperkuat hanya variasi respons yang menyimpang arah dari yang di harapkan peneliti dinamakan pembentukan (shaping) perilaku hewan. Sebagai contohnya ; mengajar ketereampilan pada anjing  untuk menekan buzzer dengan hidungnya, anda tidak akan bisa menunggunya anjing melakukan hal ini secara alami karena akan memungkinkan menunggu selamanya. Maka kita mengambil keuntungan variasi alami dari tindakan hewan. Anda dapat memberikan hewan itu pendorong makanan setiap kali dia mendekati area buzzer , yang manegharuskanya bergerak ke titik yang di harapkan, hingga akhirnya hidung anjing menyentuh buzzer.

  • Fenomena dan Aplikasi

Fenomena berikut ini meningkatkan generalisasi pengondisian operan dan menunjukan beberapa aplikasinya pada perilaku manusia.

  • Penguat Terkondisikan

Sebagian besar penguat yang telah di diskusikan dinamakan primer karena, seperti makanan, memuaskan dorongan dasar. Variasi kecil dalam eksperimen pengondisian operan tipikal mengilustrasikan bagaimana penguat terkondisikan bekerja. Jika seekor tikus didalam kotak skinner menekan tuas sebuah bunyi terdengar sejenak di ikuti segera oleh keluarnya makanan (makanan merupakan penguat primer,bunyi merupakan penguat terkondisikan. Setelah itu tikus terkondisikan dengan cara seperti ini.

  • Relativitas Penguatan

 Walaupun tampaknya alami mengangap suatu penguat adalah suatu stimulus, kadang-kadang lebuh baik mengangapnya suatu aktivitas;bukan pelet makanan yang mendorong menekan tuas, tetapi aktivitas memakan pellet makan itulah yang mendorongnya.

  • Generalisasi dan Diskriminasi

            Pengondisian klasik juga berlaku untuk pengondisian operan ; organisme menggeneralisasikan apa yang telah dipelajarinya, dan generalisasi dapat juga di kekang oleh latihan diskriminasi. Jika anak kecil dapat penguatan dari orang tuanya karena menimang dan menyayangi anjing keluarga, ia akan segera mengeneralisasikan respons menimang anjing itu dengan anjing lain. Karena hal ini dapat berbahaya .Orang tua harus memberikan diskriminasi sehingga  anak mendapat penguatan jika ia menyayangi anjing keluarga dan bukan anjing tetangga.

  • Jadwal Penguatan

Diketahui bahwa jadwal penguatan menentukan pola respons. Beberapa jadwal dinamakan rasio jadwal, karena penguatan tergantung pada jumlah respons yang di buat oleh organisme.Hal ini seperti pekerja pabrik yang mendapatkan bayaran untuk pekerjanya. Rasio dapat tetap atau bervariasi. Pada jadwal rasio tetap (dinamakan FR [fixed-ratio]schedule), jumlah respons yang harus dibuat adalah tetap pada nilai tertentu. 

Jika angkanya 5(FR5), diperlukan 5 respons untuk mendapatkan penguatan jika 50 (FR 50), diperlukan 50 respons, dan sebagainya. Pada umumnya, semakin tinggi rasio semakin tinggi kecepatan respons organisme, terutama jika organisme awalnya dilatih dengan rasio yang relatif rendah, katakanlah FR 5, kemudian secara terus-menerus dipindahkan  secara progresif ke rasio lebih tinggi yang berpuncak pada, katakanlah , FR 100. Hal ini seakan-akan pabrik kita awalnya mendapatkan 5 dolar untuk setiap 5 baju yang di jahit , tetapi saat situasi saat sendang sulit dan ia harus menjahit 100 baju untuk mendapatkan 5 dolar.                                  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun